Ayat Renungan: Matius 25: 21 – “Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”
Kita pasti sudah sangat sering membaca atau mendengar perumpamaan tentang talenta (Matius 25). Kisah ini menceritakan tentang kepercayaan yang diberikan seorang pemimpin kepada tiga bawahannya. Dua orang mendapatkan pujian karena mereka berhasil melipatgandakan kepercayaan yang diberikan, sementara seorang yang lain memilih tidak berbuat apa-apa.
Di dalam cerita ini, pemimpin yang dimaksud adalah Tuhan dan ketiga bawahan itu adalah kita. Bagi setiap kita, Tuhan pasti menaruh kepercayaan besar sesuai takaran kemampuan kita (Matius 25: 15). Kepercayaan ini bisa tentang banyak hal, mungkin itu adalah bakat, harta ataupun pekerjaan. Dan hari ini mari kita fokus kepada apa yang kita kerjakan setiap hari. Apapun pekerjaan yang kita lakukan setiap hari, baik sebagai pekerja kantoran maupun pengusaha, kita diberikan Tuhan tanggung jawab untuk mengusahakannya (Kolose 3: 23-24). Artinya kita perlu mengerjakan dan mengembangkannya dengan sungguh.
Jika kita menyadari bahwa pekerjaan itu adalah kepercayaan dari Tuhan, maka kita tidak lagi menaruh cara pikir yang sama dengan dunia, yang sering menganggap pekerjaan hanyalah sumber untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebaliknya, sebagai orang percaya kita punya pandangan yang jauh lebih bernilai tentang pekerjaan kita yaitu sebuah sarana dari Tuhan untuk kita gunakan di dalam memenuhi kehendak-Nya yaitu menghasilkan buah (Yohanes 15: 8).
Cara sederhana yang bisa membuat hidup kita berbuah melalui pekerja kantoran kita adalah dengan menjadi pekerja yang berintegritas, menginspirasi dan unggul. Jika Anda adalah pengusaha atau pebisnis, mulailah membagikan nilai-nilai kebenaran yang Anda yakini kepada karyawan Anda – bagaimana Anda menjadi pengusaha yang penuh kerja keras, selalu mengutamakan kejujuran (Amsal 11: 3), menjadi pribadi yang murah hati (2 Korintus 9: 7), dan berlaku adil terhadap bawahan (Kolose 4: 1). Anda tetap memilih cara-cara yang benar disaat pengusaha lain melakukan cara-cara licik dan merugikan banyak pihak.
Saat kita mau mengusahakan apa yang ada di tangan kita dengan segenap hati, maka kita akan memperoleh hasilnya. Sehingga ketika waktunya untuk memberikan laporan, hati Tuhan disenangkan. Kitapun mendapatkan pujian dari Dia: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25: 21)
Mari mengusahakan pekerjaan yang sudah Tuhan percayakan kepada kita dengan sebaik mungkin.
Momen Refleksi:
Apa langkah konkret yang bisa Anda ambil hari ini untuk menjadi berkat melalui pekerjaan Anda?