Berdamai dengan Ketidaksempurnaan
Kalangan Sendiri

Berdamai dengan Ketidaksempurnaan

Claudia Jessica Official Writer
      3426

Efesus 2: 10

"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."

Bacaan Alkitab setahun: 17.   Mazmur 139; Yohanes 16; Ezra 3-4

Pernahkah kamu merenungkan pertanyaan ini: “Bagaimana aku bisa datang ke pertemuan dengan tubuh yang ‘aneh’?”

Sering kali kita dilatih rasa sakit yang kita ciptakan sendiri, dan oleh dunia untuk mempercayai bahwa tubuh kita tidak normal atau tidak indah, jika tidak memiliki proporsi yang ‘sempurna’. Dimanakah Firman Tuhan yang mengatakan seorang terlalu pendek, terlalu gemuk, terlalu kurus, atau terlalu tinggi?

Oh, ini dia:

"Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka." (Kejadian 1: 27).

Ketika Tuhan menciptakan kita serupa dengan gambaran-Nya, apakah Dia akan membuat kita secara up to date dengan tren di masa yang akan datang?

Sebagai perempuan, sepertinya kita selalu mengejar permintaan kesempurnaan yang tidak akan pernah habis. Kita memiliki kartu kredit sebagai senjata kita dan siap untuk mencoba apapun untuk mencapai ‘sesuatu’. Sesuatu yang mendekati ‘kesempurnaan.’

Jadi, apa itu kesempurnaan? Siapa yang pertama kali mengalihkan pandangan kita ke tubuh kita dan mulai bertanya, “Apa yang salah denganku?”

Kebencian diri membuat kita tetap fokus pada diri sendiri dan bukan pada Tuhan dan semua yang telah Dia rencanakan untuk kita.

Dan ini, ini sangat besar: Saya percaya bahwa musuh menggunakan rasa malu untuk membuat kita terjebak.

Bisa-bisanya kita malu terhadap bait Allah, tempat Allah tinggal?

Jika kamu merasa malu, mungkin kamu mengabaikan kebenaran tentang siapa dirimu sebenarnya. Saya tahu ini benar bagi saya. Saya tidak bersalah hanya karena saya makan berlebihan, menyukai keju lembut lembut, dan suka tidur siang.

Saya malu terhadap siapa saya di masa lalu. Dan jika malu pada diri saya di masa lalu, pada ukuran pakaian lamaku, gaya rambutku, medali maraton atau resep obat tidak akan menjadi masalah.

Sampai saya bisa menerima pengampunan Tuhan dan berhenti merasa malu terhadap diriku sendiri, tidak akan ada kemajuan. Jadi, saya menuliskan:

Kau adalah anak Allah, Yang Maha Tinggi. Dia mati untukmu sehingga Dia bisa bersamamu dalam kekekalan. Dia melakukan ini sehingga kamu tidak akan pernah menemui penghukuman, pasti. Kau utuh dan lengkap. Dia ingin kamu menjalani kehidupan yang kedamaian dan sukacita serta membagikannya dengan orang lain, sehingga mereka juga akan memahami kebaikan-Nya. Ini adalah berita baik!

Katakan ini bersamaku: “Baik, ini aku. Inilah keadaanku saat ini. Untuk saat ini, aku baik-baik saja dengan ini. Kasih karunia Tuhan cukup bagik.”

Bapa Surgawi, bantu aku mengingat siapa aku di masa lalu dan siapa aku saat ini. Bukalah mataku dan pikiranku untuk melihat dan megerti kebenaran dalam Firman-Mu bahwa aku adalah mahakarya-Mu, dibuat serupda dengan gambaran-Mu. Berikan aku keberanian utnuk mengatakan kebenaran ini kepada diriku sendiri setiap hari. Terimakasih telah mencintai setaip bagia tubuhku ketika aku tidak melakukannya. Dalam Nama Yesus, Amin. 

Disadurkan dari crosswalk.com © 2020 oleh Jami Amerine.

Anda butuh didoakan langsung? Klik link dibawah ini untuk terbubung dengan Tim doa kami http://bit.ly/InginDidoakan

Anda butuh konseling? Klik link dibawah ini untuk konseling. http://bit.ly/inginKonseling

Ikuti Kami