2 Timotius 2: 5
Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 132; Yohanes 9; Yeremia 40-42
Di awal masuk tahun ajaran baru sebagai siswa kelas delapan, seorang teman sekelas dari kelas olahraga mengundangku untuk bergabung dengan tim liga basketnya.
Aku pun mengiyakan dan hadir dalam latihan.
Sepanjang musim itu, aku menikmatinya dan mempelajari semua strategi permainan.
Tim kami tampil cukup baik sepanjang musim sehingga kami bisa bermain di pertandingan playoff terakhir menuju kejuaraan nasional. Kami harus siap menghadapi lawan yang lebih besar, lebih kuat dan lebih cepat. Dengan bermain sepenuh hati, kami akhirnya bisa mencetak gol dari awal sampai akhir pertandingan. Di detik-detik terakhir, rekan setimku melemparkan bola secara overhand menyusuri lapangan dan melewati kepalaku. Sementara saat itu aku sedang berdiri di tengah lapangan. Bel tiba-tiba berbunyi ketika bola menembus ring. Seluruh ruangan menjadi riuh ketika kami akhirnya memenangkan kejuaraan nasional itu.
Setelah pertandingan itu, aku memutuskan bergabung dengan tim sepak bola sekolah menengah di tengah kekalahan beruntun yang cukup panjang. Aku mendapatkan pandangan bahwa menang atau kalah dalam pertandingan besar, bermain dengan baik dan menyelesaikan permainan sepanjang musim adalah inti dari kemenangan sejati.
Di 2 Timotius 2: 5, Rasul Paulus menuliskan, “Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.”
Saat kita bermain dengan baik, sebagaimana menjalani kehidupan dengan baik, kita pasti akan mendapatkan hadiah kemenangan. Sebuah pepatah berkata, “Bukan perkara menang atau kalah, tapi yang terpenting adalah bagaimana kamu bermain”. Di tengah budaya saat ini, banyak orang yang memilih melakukan segala cara untuk menang, termasuk melanggar integritas.
Tentu saja hal itu sangat bertentangan dengan apa yang dilakukan oleh Paulus, dimana dia menaruh seluruh hidupnya untuk ‘fokus pada tujuan, iman, kesabaran, kasih, ketekunan, penganiayaan dan penderitaan’ (2 Timotius 3: 10-11).
Dan saat hidupnya harus berakhir di ruang eksekusi, Paulus menulis, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.” (2 Timotius 4: 7-8)
Kebanyakan dari kita akan menganggap orang yang dihukum mati adalah orang yang sia-sia. Tapi kesetiaannya memenuhi panggilan Tuhan, membuat kematian Paulus justru adalah sebuah kemenangan. Dia adalah seorang pemenang!
Sebagian dari kita juga mungkin mengalami hal yang sama seperti Paulus. Mungkin kita juga mengalami kesulitan, pencobaan, penganiayaan dan kehilangan. Tapi karena kita tetap memegang tangan Tuhan dan melakukan yang terbaik dalam hidup sesuai dengan kehendak-Nya, maka kita juga adalah pemenang.
Jika kita meluangkan waktu setiap hari dan mengamatinya, kita akan menemukan kemenangan itu bisa terjadi setiap hari. Karena Tuhan menyediakan kemenangan dalam perjalanan hidup kita setiap hari sebagai sebuah misteri kebahagiaan bagi kita.
Jadi, orang-orang percaya di dalam Kristus harus percaya bahwa mahkota kebenaran sudah disediakan Tuhan untuk kita di surga. Kita hanya perlu menunggu waktu untuk memperolehnya.
Hak cipta Gene Markland, disadur dari Cbn.com