Seperti Musuh Dalam Selimut
Kalangan Sendiri

Seperti Musuh Dalam Selimut

daniel.tanamal Official Writer
      10233
Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia." Mazmur 55:13

Mazmur 55 ini kemungkinan besar ditulis oleh Daud, setelah puteranya Absalom mengkhianatinya dengan berusaha merebut takhtanya  (baca  2 Samuel 15). Jadi yang mengkhianati dan berbuat jahat kepada Daud bukanlah orang jauh, bukan musuh yang sesungguhnya, tetapi orang yang sangat dekat dengan dia dan yang dikasihinya.

Betapa perih hati Daud! Pengkhianatan, gosip, fitnah, iri hati dan sebagainya seringkali datang bukan dari musuh jauh, tetapi datang dari orang-orang terdekat dengan kita, ibaratnya musuh dalam selimut! Ini adalah sebuah kenyataan dan Saudara pun mungkin pernah mengalami dan merasakan itu,"Tetapi engkau orang yang dekat dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku: kami yang bersama-sama bergaul dengan baik, dan masuk rumah Allah di tengah-tengah keramaian." (Mazmur 55:14-15).

Pengalaman pahit seperti yang dialami Daud ini bisa saja terjadi di mana pun: di tempat kerja, di lingkungan sekitar rumah tinggal, di sekolah, atau bahkan di gereja tempat kita berjemaat. Di luar dugaan, orang-orang terdekat dapat menyakiti kita dengan segala perbuatan yang bersifat seperti musuh. Para hamba Tuhan atau pelayan Tuhan yang sepintas tampak sehati sepikir dalam melayani Tuhan ternyata juga saling menjatuhkan dan iri hati.

Firman Tuhan memperingatkan, "Janganlah percaya kepada teman, janganlah mengandalkan diri kepada kawan!" (Mikha 7:5). Tuhan Yesus sendiri ketika ditangkap oleh musuh-musuh-Nya ditinggalkan oleh murid-murid-Nya yang telah bergaul karib dengan-Nya setiap hari, seperti tertulis: "Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri." (Matius 26:56b). Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid-Nya, tega menjual Tuhan Yesus dengan tiga puluh uang perak.


Ikuti Kami