Persiapan Adalah Yang Terpenting
Kalangan Sendiri

Persiapan Adalah Yang Terpenting

Mega Permata Official Writer
      5898

“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” Yohanes 14:2

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Amsal12[/kitab]; [kitab]Galat1[/kitab]; [kitab]iRaja5-6[/kitab]

Baru-baru ini anak kami menikahi gadis impiannya. Saat saya melihat dia mengucapkan janji nikah dengan wanita muda yang cantik ini, saya berpikir semua persiapan yang telah terjadi ini, hingga mereka bisa melangsungkan hari pernikahan ini. Bukan hanya persiapan pernikahan tetapi semua yang telah diberikan pada kehidupan mereka sebelum saat ini - pelatihan, pengajaran, dorongan, koreksi, penghiburan, dan bimbingan - semuanya untuk mereka pelajari saat membangun sebuah keluarga baru.

Alkitab dipenuhi dengan referensi tentang persiapan. Untuk orang yahudi, hari keenam minggu itu disebut persiapan. Raja Daud membuat sangat banyak persediaan untuk membangun bait Allah, meskipun ia tahu itu tidak akan dibangun di masa hidupnya. [kitab]iTawa22:5[/kitab]. Ester, dibesarkan oleh pamannya, Mordekai, disiapkan selama satu tahun untuk dibawa menghadap raja. Ketika waktunya tiba bagi Ester untuk mengambil risiko menyelamatkan bangsanya, pamannya mengingatkan bahwa posisi dan tujuan hidupnya adalah bagian dari rencana Tuhan. [kitab]Ester4:14[/kitab]. Paulus menyamakan perumbuhan rohani dengan persiapan dan ketekunan di dalam pelatihan untuk kompetisi atletik. Dan Yohanes Pembaptis mempersiapkan jalan bagi Yesus. [kitab]Lukas1:76[/kitab].

Beberapa hari sebelum Yesus disalibkan, seorang wanita mengurapi kepala-Nya dengan minyak, perbuatan itu IA sebut sebagai persiapan untuk penguburan-Nya [kitab]Marku14:8[/kitab]. Yesus menyuruh murid-murid-Nya untuk membuat persiapan perjamuan Paskah, Perjamuan Terakhir.  

Ketika Yesus memulai pelayanan-Nya, Ia telah bertahun-tahun mempersiapkannya. Meskipun Ia tahu tujuan-Nya di bumi jauh sebelum pelayanan-Nya dimulai, DIA masih melalui masa pertumbuhan, perkembangan dan belajar, dan bersabar menunggu tugas-Nya digenapi.

Seringkali kita terburu-buru untuk melaksanakan rencana dan mencapai tujuan kita. Tetapi jika kita tidak hati-hati, kita akan kehilangan sukacita dan pelajaran yang dihasilkan dari apa yang terjadi dalam kehidupan kita sekarang, atau melalaikan tugas Allah untuk kita. Sebaliknya, kita terkadang takut menghadapi masa depan karena kita membiarkan kecemasan dan ketakutan menguasai, daripada bersabar dengan percaya dan yakin pada penyediaan dan perlindungan Tuhan. 

“Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia,” 2 Timotius 2:21.

Tidak banyak hal dalam hidup kita berhasil tanpa beberapa bentuk persiapan. Terkadang seperti Raja Daud, kita terlibat dalam persiapan yang tidak pernah kita ketahui hasil akhirnya. Tapi persiapan yang terbaik dan yang paling menguntungkan adalah menghabiskan waktu kita sendirian bersama dengan Bapa Sorgawi, mendengarkan, belajar, bertumbuh, dan mempersiapkan langkah berikutnya dan keterlibatan kita dalam rencana Tuhan.

Ikuti Kami