Dosa, Penghalang Doa Terjawab
Kalangan Sendiri

Dosa, Penghalang Doa Terjawab

Budhi Marpaung Official Writer
      11437

Yesaya 59:2

Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu131[/kitab]; [kitab]yohan8[/kitab]; [kitab]yerem39[/kitab]; [kitab]yerem52[/kitab]

Pernahkah Anda menemukan bahwa doa-doa yang sudah Anda panjatkan kepada Allah tidak terjawab? Pernahkah Anda bertanya-tanya apa yang dapat menahan jawaban permohonan Anda tersebut? Setelah menghabiskan beberapa waktu berpuasa dan berdoa, Tuhan mewahyukan kepada saya lima rintangan doa bisa terjawab, mereka adalah sebagai berikut: dosa, takut, diri sendiri, waktu dan gangguan. Dalam tulisan ini, saya akan membahas poin pertama, yakni dosa.

Firman Tuhan mengatakan bahwa tanpa ketaatan, tidak ada berkat. Ketidaktaatan kepada firman Allah adalah dosa. Kita mungkin setia dalam persepuluhan dan kehadiran gereja, tetapi jika kita tidak berjalan sesuai dengan firman Allah, kita berada dalam ketidakpatuhan dan dosa.

Kita mungkin ingin marah kepada Tuhan karena tidak menjawab doa kita, tetapi jika kita berjalan dalam ketidaktaatan kepada-Nya maka kita menghalangi diri dari menerima berkat.

Dosa itu berkembang secara bertahap, 1) Pikiran, 2) Kata-Kata, dan 3) Tindakan. Alkitab menyatakan, "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." Jika yang tersembunyi di hati kita adalah marah, nafsu, cemburu, dan sejenisnya, maka itu adalah indikasi siapa kita, meskipun kita mungkin menyatakan tidak menginginkan atau mau menjadi seperti itu. (Lihat Matius 15:10-20)

Sebagai orang Kristen, kita harus berusaha untuk menjaga pikiran murni dan sejalan dengan firman Allah. Filipi 4:8 menantang orang percaya, “semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci , semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah (meditasikanlah) semuanya itu.”

Dengan mengarahkan pikiran senantiasa kepada Tuhan, kita akan jauh lebih efektif menjaga pikiran kita tetap murni.

Mengenai kata-kata, Alkitab menyatakan, “hidup dan mati dikuasai oleh lidah" dan kita akan memakan buah dari apa yang kita ucapkan. Sebagai contoh, jika kita meminta Tuhan untuk berkat keuangan, tetapi pada waktu tidak berdoa, kita terus berbicara kata-kata yang menunjukkan keraguan atau negatif, maka yang akan kita makan adalah buah keraguan dan kehilangan berkat.

Terakhir, adalah tindakan. Tindakan berbicara dengan apakah kita hidup dan berjalan dalam kehidupan sehari-hari. Ada orang-orang percaya yang memiliki kesalahpahaman bahwa karena kita telah menyampaikan apa yang kita mau utarakan, maka kita tidak diwajibkan untuk menjalani apa yang seharusnya kita jalani. Namun, Galatia 6:7-8 menyatakan dengan jelas, “Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu." Kita tidak dapat dapat menyalahkan orang lain atas kurangnya berkat yang kita terima.

Pada dasarnya, jika kita menjalani hidup seolah-olah Allah tidak maha hadir [hadir di semua tempat] dan maha tahu [semua tahu], itu sama artinya kita menipu diri sendiri. Kekristenan kita tidak hanya mengenai kata-kata, tapi juga soal tindakan. Seperti dikatakan dalam kitab Yakobus, "Iman tanpa perbuatan [tindakan] adalah mati."

Apabila kita menginginkan berkat Tuhan, kita harus berjalan sesuai dengan firman-Nya. Saat kita berjalan di dalam ketaatan maka sesungguhnya kita berada di tempat yang tepat untuk menerima berkat Tuhan. Carlos Garcia / www1.cbn.com

Yang Menentukan Doa Anda Dijawab oleh Tuhan atau Tidak adalah Ketaatan Anda.

Ikuti Kami