Kolose
2 : 7
Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah
kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah
hatimu melimpah dengan syukur
Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu124[/kitab]; [kitab]IITaw36[/kitab]; [kitab]Yerem27[/kitab]
Keluarga Jolene
Philo memiliki seekor anjing betina bernama Abby. Anjing ini sama sekali tidak menyukai
orang lain selain suami Jolene, Hiram. Cinta Abby kepada Hiram merupakan
satu-satunya sifat istimewa seekor anjing kepada tuannya. Abby sudah hidup
bersama-sama dengan keluarga ini selama tiga tahun. Selama itu pula terjadi banyak
perubahan dari sifat Abby yang awalnya adalah seekor anjing yang pemalu dan gugupan menjadi anjing yang centil dan manja.
Di awal-awal
kedatangan Abby, dia hanya bisa diam ketika keluarga Philo memberinya makan. Namun
setelah tiga tahun berlalu, Abby malah bertingkah begitu akrab dengan keluarga ini.
Kadang dia akan berguling-guling atau mempertunjukkan perutnya saat akan disentuh.
Abby merasa adalah bagian dari keluarga ini dan ketika dia ditinggalkan sendiri,
dia akan mulai merengek sedih. Dan ketika keluarga Philo kembali, dia akan menyambut
dengan gembira. Tetapi ada satu kelakuan Abby yang cukup aneh; dia suka bepergian sendiri dan mulai berburu kelinci, tupai tanah dan burung yang ada di halaman rumah.
Saat keluar
rumah, Abby akan pergi selama yang dia mau. Lalu akan kembali saat dia ingin, mungkin
karena alasan kehausan, lelah, atau takut. Setelah berada di rumah dia tidak lagi
tampak seperti Abby yang sebelum dia pergi. Setelah itu, dia akan kembali melakukan kebiasaannya; bercengkrama dengan keluarga Philo sampai dia merasa puas.
Tanpa kita sadari, sifat Abby sama seperti sifat kita. Kita mengakui Tuhan sebagai tuan kita. Kita akan tunduk kepada kehendak-Nya ketika kita tinggal dekat dengan Dia. Akan mudah bagi kita untuk mengalami hadirat-Nya, merenungkan firman-Nya dan membangun doa bersama Dia. Tetapi saat kita melarikan diri dari kehendak-Nya dan mulai berburu mengejar keinginan kita. Datang kembali kepada Tuhan akan menjadi hal yang sulit. Kita mulai lapar, haus dan lelah mengejar segala keinginan itu, dan mulai takut dengan kegelapan sekitar. Kemudian kita akan berjuang kembali untuk belajar mempercayai-Nya. Karena di dalam Dia, hidup kita akan dipenuhi dengan rasa cukup. - Jolene Philo/Cbn.com
Keinginan pribadi menyeret kita keluar dari kehendak
Tuhan, namun kehendak Tuhan membawa kita pada harapan