-
Share:
Apa Pesan Nahum?
Theresia Karo Karo Official Writer
11401Nahum 1:3
Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu42[/kitab]; [kitab]Itimo6[/kitab]; [kitab]Yesay37-38[/kitab]
Jika kita pernah membaca kitab Nahum, kita mungkin akan berkata, “Tidak banyak sukacita dalam kitab ini!” Itu karena Nahum menulis tentang kehancuran Asyur dan ibukotanya, Niniwe.
Nahum menyatakan murka Allah ketika Dia menantang Asyur ([kitab]nahum2:13[/kitab] dan [kitab]nahum3:5[/kitab]). Beberapa tahun sebelumnya, karena belas kasih-Nya dan demi mewujudkan kehendak-Nya sendiri, Dia telah mengirim nabi yang ogah- ogahan, yakni Yunus, untuk menyampaikan firman Tuhan kepada penduduk Niniwe. Pada saat penduduk kota tersebut bertobat, kota itu terselamatkan.
Tahukah kita bahwa hampir tidak ada yang lebih buruk daripada menyesali sebuah pertobatan, dan itulah yang terjadi di Asyur. Generasi mereka yang berikutnya berbalik lagi pada cara hidup nenek moyang mereka yang jahat. Kemudian Asyur menyerang Israel, dan Allah memutuskan untuk menghukumnya.
"Tuhan itu panjang sabar” [kitab]nahum1:3[/kitab]. Namun, Dia adil dan tidak akan membebaskan orang yang berdosa dari hukuman ([kitab]nahum1:3-6[/kitab]). Niniwe akan segera mengetahuinya.
Karena itulah, perasaan saya menjadi tidak enak setelah mendengarkan pengakuan seorang teman lama. Sudah bertahun-tahun dia menjadi orang percaya, tetapi kemudian dia berpaling dari Kristus. Sikapnya itu membuat saya bertanya-tanya: ‘Apakah dia seorang Kristiani yang bebal, atau dia tidak sungguh-sungguh percaya?
Dalam hal ini, dia juga akan segera mengetahui bahwa Tuhan tidak akan membebaskan orang berdosa dari hukuman. Mari kita berdoa agar kita tetap memegang teguh iman dan anugerah keselamatan yang dari Allah. “Tuhan Yesus, lindungilah saya agar saya tidak menyesali pertobatan saya. Amin.” (Sabda.org)
Sekali kita meninggalkan dosa, maka tidak ada alasan untuk kembali lagi.
