Menjual Tuhan
Kalangan Sendiri

Menjual Tuhan

Lori Official Writer
      6945

2 Raja-raja 18:16

Pada waktu itu Hizkia mengerat emas dari pintu-pintu dan dari jenang-jenang pintu bait Tuhan, yang telah dilapis oleh Hizkia, raja Yehuda; diberikannyalah semuanya kepada raja Asyur.

 

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu43[/kitab]; [kitab]IITim1[/kitab]; [kitab]Yesay39-40[/kitab]

Dalam Alkitab dituliskan tentang tindakan Raja Hizkia yang menjual seluruh isi rumah Tuhan, dengan mengerat emas pelapis pintu bait Tuhan. Rasa takutnya kepada raja Asyur memaksa Hizkia menghianati Tuhan. Lalu setelah peristiwa itu apa yang terjadi dengannya? Di ayat 5 kita tahu bahwa Hizkia adalah pengikut Tuhan, tetapi 14 tahun kemudian (ayat 13), ia takut akan raja Asyur. Padahal sejak awal, Allah telah menunjukkan penyertaan kepada Hizkia dalam menghalau bangsa Filistin (ayat 8). Tindakan Hizkia inilah yang digambarkan sebagai menjual Tuhan.

Jika Hizkia menjual Tuhan demi menyelamatkan diri dari kuasa Asyur, maka banyak orang yang juga melakukan hal serupa. Seperti seseorang yang melepaskan iman percayanya demi mendapatkan sebuah jabatan. Atau seseorang bersedia mengikuti pasangan untuk pindah keyakinan. Orang-orang percaya menggunakan berbagai alasan dunia untuk meninggalkan Tuhan.

Saat ini mungkin Anda berbisik dalam hati, “Saya tidak akan menjadi seperti Hizkia! Saya sudah berjalan bersama dengan Tuhan dan taat”. Tetapi bukankah awalnya Hizkia juga adalah hamba yang setia mengikut Tuhan? Tetapi karena sesuatu hal, dia harus terjatuh dan rela meninggalkan imannya. Jadi kisah ini mengingatkan kita bahwa ketaatan kepada Tuhan itu adalah perjalanan seumur hidup. Sehingga perlu memperlengkapi diri dengan segala kewaspadaan. Seperti dalam 1 Petrus 5: 8, kita diingatkan untuk tetap berjaga-jaga sebab si iblis akan terus berjalan berkeliling seperti singa yang mengaum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

 

Mengikut Tuhan adalah perjalanan ketaatan seumur hidup

Ikuti Kami