Saya kerap bertanya, ‘apa yang Allah pikirkan mengenai cara kita bernyanyi di gereja?’ Yang dimaksud bukan mengenai kualitas suara, melainkan ketulusan ucapan kita. Jika kita mau jujur, judul nyanyian pujian yang diplesetkan berikut ini mungkin lebih tepat mengungkapkan isi hati kita saat menyanyikannya:
"Sebagaimana Adanya Aku" menjadi "Bukan Aku yang Sebenarnya".
"O Betapa Aku Mengasihi Yesus" menjadi "O Betapa Aku Menyukai Yesus."
"Aku Serahkan Segalanya" sebenarnya adalah "Aku Serahkan Sebagian".
"Dia Adalah Segalanya Bagiku" artinya "Dia Sedikit Artinya Bagiku".
Yesus mengatakan bahwa kita harus menyembah-Nya dalam kebenaran ([kitab]yohan4:24[/kitab]). Bernyanyi dengan segenap hati dan penuh kesadaran merupakan suatu tantangan serius bagi kita ([kitab]mazmu47:8[/kitab]).
Marilah kita jawab tantangan itu dengan mencari pertolongan Allah untuk menjadikan judul asli dari nyanyian pujian di atas sebagai ungkapan hati kita yang sebenarnya. Dalam pertobatan dan tanpa kepura-puraan, mari kita berpaling kepada-Nya sesuai dengan diri kita apa adanya. Dalam hadirat-Nya yang penuh pengampunan, marilah kita nyatakan kasih yang sungguh-sungguh kepada Yesus dengan berserah sepenuhnya kepada Dia.
Sebab pada akhirnya, Yesus benar-benar akan menjadi segala-galanya bagi kita. Kita akan mampu bernyanyi dengan jujur tentang Yesus Kristus dan tentang kasih kita kepada-Nya. Ketika menyanyikan kidung pujian dengan segenap hati bagi Tuhan ([kitab]efesu5:19[/kitab]), marilah kita menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. (Sabda.org)
Menyanyikan pujian bagi Allah, menjaga hati Anda selaras dengan DIA.
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more