Kadang kala hal-hal kecil dapat membuat kita jatuh, bukan? Bisa dari komentar yang tidak mengenakkan dari seorang teman, kabar buruk dari montir mobil, kesulitan keuangan, atau anak yang sulit diatur. Semua hal sepele ini dapat memunculkan awan kemuraman di atas segala hal, bahkan di hari yang cerah sekalipun. Kita sadar bahwa kita harus bersukacita, namun tampaknya segala sesuatu menentang anda, sehingga membuat tugas-tugas sederhana menjadi pergumulan berat.
Daud tentu merasakan hal yang sama saat menulis (Mazmur 6). Ia merasa lemah dan lesu, bingung, ditinggalkan, lelah, serta berdukacita. Namun, ia tahu apa yang dilakukan saat jatuh. Ia memandang ke atas dan percaya bahwa Allah akan memelihara dan menolongnya.
Saat kita memandang ke atas dan memusatkan perhatian kepada Allah, maka sesuatu yang baik terjadi. Mata kita tidak lagi tertuju kepada diri sendiri dan kita pun memperoleh sikap penghargaan yang baru terhadap Dia.
Jika di kemudian hari kita jatuh, cobalah memandang ke atas kepada Allah. Dia berdaulat (Mazmur 47:9); Dia mengasihi anda (1 Yohanes 4:9-10); Dia menganggap anda istimewa (Matius 6:26); Dia memiliki tujuan yang baik atas pencobaan-pencobaan yang kita alami (Yakobus 1:2-4).
Ya, hidup memang kerap kali tampak tak tertahankan. Namun, janganlah hal itu membuat kita terus jatuh. Renungkanlah kebaikan Allah, berbicaralah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Dia mendengarkan kita. Semua itu akan memberi kita kekuatan untuk bangkit saat kita jatuh
Saat hidup membuat anda jatuh tersungkur, anda berada pada posisi yang baik untuk berdoa.
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more