Sukses Dengan Menyedihkan
Kalangan Sendiri

Sukses Dengan Menyedihkan

Puji Astuti Official Writer
      6373
Show English Version

Lukas 9:23

Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Dalam apa pun yang dilakukan manusia tanpa melibatkan Allah, ia pasti gagal dengan menyedihkan—atau meraih sukses dengan lebih menyedihkan,” tulis George MacDonald (1824–1905), seorang penyair, penulis novel, dan pendeta asal Skotlandia. Pernyataan menarik ini seringkali dikutip oleh para pembicara dan penulis modern dan terdapat dalam buku karya MacDonald yang berjudul Unspoken Sermons (Khotbah yang Tak Terucapkan).

MacDonald sedang membicarakan suatu topik yang sulit tentang penyangkalan diri seorang Kristen dan bagaimana kita dapat menerapkan pengajaran Yesus ini: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya” (Luk. 9:23-24).

Menurut MacDonald, penyangkalan diri bukan hanya berupaya memendam hasrat manusiawi kita, tetapi penyangkalan diri yang benar berarti “kita harus melihat segala sesuatu seperti [Kristus] melihatnya, memandang segala sesuatu sebagaimana Dia memandangnya; kita harus menghayati kehendak Allah sebagai jati diri kita . . . . Kita tak lagi berpikir, ‘Apakah yang ingin kulakukan?’ melainkan ‘Apakah yang dikehendaki oleh Allah yang Hidup itu untuk kulakukan?’”

Memperoleh hanya apa yang kita inginkan berarti meraih sukses yang menyedihkan. Kesuksesan yang sejati didapatkan dengan jalan menyerahkan hidup kita pada Yesus dan menjalani hidup itu sepenuhnya dalam kehendak-Nya.

Makin serupa Yesus, Tuhanku, ini selalu cita-citaku Makin bertambah di dalam kasihku, Makin bersungguh menyangkal diriku. —Gabriel (Nyanyikanlah Kidung Baru, No. 138)

Ikuti Kami