Menangis dan Bersukacita
Kalangan Sendiri

Menangis dan Bersukacita

Puji Astuti Official Writer
      4884

Roma 12:15

Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 59; Markus 3; Bilangan 1-2

Hidup Golda Meir telah diwarnai baik oleh perjuangan maupun kesuksesan. Sebagai Perdana Menteri Israel, ia tidak hanya mengalami banyak peristiwa konflik dan kekalahan, tetapi juga masa-masa sukacita dari kesuksesan dan kemenangan dalam kehidupan negara Israel yang masih muda. Mengenai sukacita dan kesedihan, ia berkata, “Mereka yang tak tahu bagaimana menangis dengan hati yang pedih, juga tak tahu bagaimana tertawa.”

Rasul Paulus mengajak kita untuk menjalani kehidupan yang diwarnai sukacita dan tangisan—tetapi dengan pola yang diputar balik. Dalam Roma 12:15, sang Rasul menantang kita untuk mengalihkan perhatian dari pengalaman kita sendiri kepada melihat kebutuhan-kebutuhan orang lain. Ia berkata, “Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis.”

Jika kita bersukacita hanya di dalam setiap kemenangan kita sendiri, kita akan kehilangan keindahan dari merayakan kuasa Tuhan, yang hendak menggenapi maksud-Nya di dalam dan melalui diri orang lain juga. Jika kita hanya meratapi kekalahan-kekalahan kita sendiri, kita kehilangan kesempatan untuk mendampingi mereka yang sedang terluka dengan cara menunjukkan belas kasih kepada mereka.

Hidup ini penuh dengan sukacita dan kesedihan, kemenangan dan kekalahan yang luar biasa. Namun, kita telah diberi hak istimewa untuk mengalami peristiwa demi peristiwa tersebut dalam kehidupan sesama untuk melihat bagaimana anugerah Allah bekerja. Jangan lewatkan kesempatan itu! (WEC/RBCIndonesia)

Dengan memperhatikan kebutuhan orang lain, kita memuliakan Kristus.

Ikuti Kami