Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 97; Lukas 9; Yosua 5-6
Suatu sore di sebuah telaga yag bening seorang ayah dan anaknya yang beranjak remaja sedang memancing. Sambil duduk di perahu kecil keduanya sibuk mengatur kail dan umpan. Dalam ketenangan, sang anak berkata, "Ayah, beberapa malam ini aku bermimpi aneh. Dalam mimpiku, ada 2 ekor singa yang tampak sedang berkelahi dalam hatiku. Gigi-gigi mereka terlihat runcing dan tajam, keduanya sibuk mencakar dan menggeram, seperti saling ingin menerkam dan menjatuhkan." Lanjutnya lagi, "Singa yang pertama terlihat baik dan tenang. Tapi ayah, singa yang satu lagi menakutkan. Apa maksud mimpi ini, Ayah? Apakah singa-singa ini gambaran sifat-sifat baik dan buruk milikku? Lalu, singa mana yang akan memenangkan pertarungan itu?" tanya sang anak. Ayahnya menjawab, "Pemenangnya adalah yang paling sering kamu beri makan, anakku!"
Keinginan daging seperti perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, kedengkian dan lain-lain akan selalu berlawanan dengan keinginan roh, yakni kasih, sukacita, damai sejahtera, kemurahan, kebaikan, kesetiaan dan lain-lain (Galatia 5:19-22). Cara terbaik agar kita tidak melakukan hal-hal buruk itu adalah tidak membiarkan keinginan daging itu menguasai. Artinya, kita tidak menuruti nafsu amarah, iri hati, kepentingan diri sendiri dan hal-hal buruk lainnya. Sebaliknya, bila menginginkan kehidupan yang penuh kasih, sukacita dan damai sejahtera, lakukanlah hal-hal yang baik.
Musuh yang paling sulit dikalahkan adalah diri kita sendiri.