Menjemput Bola
Kalangan Sendiri

Menjemput Bola

Admin Spiritual Official Writer
      6503
  Filipi 2:2
Karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 106; Yakobus 3; Yehezkiel 17-18

Dalam dunia sepak bola, peran penyerang ialah mencetak gol. Dengan sokongan pemain tengah, berikut jaminan pertahanan dari pemain belakang dan penjaga gawang, mereka bisa leluasa menebar teror ke sektor pertahanan lawan. Tapi terkadang para pemain tengah kerepotan untuk memberi umpan-umpan bagi para penyerang. Apalagi kalau tekanan pihak lawan juga cukup sengit. Ketika hal ini terjadi, mau tidak mau para penyerang harus turun menjemput bola, demi kemenangan.

Dalam dunia kerja, hal seperti ini pun seringkali harus kita lakukan. Setiap staff tentu memiliki porsi pekerjaan yang harus diselesaikannya. Seringkali pekerjaan tersebut akan dilanjutkan oleh rekan yang lain. Dalam penerbitan, misalnya, ketika sebuah naskah telah selesai diedit, ia akan diserahkan kepada setter. Dari setter kepada korektor, dan seterusnya sampai naskah itu dinyatakan sempurna untuk dicetak.

Namun ada saja kalanya ketika seorang rekan tak kunjung menyerahkan pekerjaannya kepada kita. kita tidak pernah tahu apa alasannya sampai kita melihat langsung keadaannya. Itulah sebabnya, terkadang kita pun perlu menjemput bola. Dengan demikian, kita bisa tahu apa yang menjadi kesulitan rekan kita itu sehingga bila memungkinkan, kita bisa memperlancar pekerjaannya pula. Memang terasa merepotkan. Tapi ketika kita melihat tujuan yang harus dicapai, tidak ada salahnya kita bekerja lebih keras lagi.

Jangan sekedar menanti, bergerak lebih banyak akan menyehatkan tubuh.

Ikuti Kami