Mazmur 119: 5
Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada ketetapan-Mu
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu89[/kitab]; [kitab]Lukas10[/kitab]; [kitab]IIRaj22-23[/kitab]
Berapa banyak di antara kita yang tidak sabar ketika sedang menunggu lampu merah di jalan raya berganti menjadi lampu hijau? Atau ketidaksabaran itu justru berbuah pada keteledoran untuk terus menerobos lurus dengan alasan dikejar waktu. Kita sering tak menyadari bahwa tindakan itu justru bisa sangat membahayakan kita. Pengguna kendaraan bermotor seolah ‘mengundang maut’ bagi dirinya sendiri dan orang lain. Keterlambatan karena lampu merah justru akan jauh lebih baik daripada kecelakaan akibat ketergesa-gesaan.
Akan jauh lebih menyenangkan bukan bagi setiap pengguna jalanan apabila kekacauan seperti suka menerobos jalan saat lampu merah ditertibkan. Ya, tindakan penertiban itu seharusnya diterapkan di setiap lampu merah jalanan.
Serupa dengan itu, lampu merah juga sangat penting dipasang dalam kehidupan kita. Dalam hal ini, firman Tuhan yang setiap harinya kita baca adalah lampu merah yang mampu mengontrol kehidupan kita sebagai orang Kristen. Lampu-lampu itu berupa larangan untuk tidak hidup dalam kecemburuan, kesombongan, kebencian dan amburadul, mementingkan hawa nafsu dan egois. Tatkala Roh Kudus menyuruh kita waspada terhadap hal-hal tersebut, kita harus segera menginjak rem. Demikian pula agar kita tetap tanggap dengan segala hal-hal baik yang bisa kita lakukan sebagai ‘lampu hijau’, seperti kerendahan hati, kasih, penyembahan dan ketulusan hati.
Lampu merah dan lampu hijau yang kita lihat terpasang di setiap jalan raya berfungsi untuk menertibkan para pengendara. Begitu pula dengan firman Tuhan yang berisi larangan dan ajakan Tuhan agar kita tertib dalam hidup dan mau melakukan segala hal yang sesuai dengan kehendak-Nya. Jadi, jika kita sudah tahu bahwa menerobos lampu merah adalah tindakan buruk, mengapa kita lakukan juga?
Larangan dan peringatan Tuhan yang tertulis dalam firman-Nya berguna untuk menjaga dan mengarahkan hidup kita.