1 Raja-Raja 19: 7
"Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu terlalu jauh bagimu."
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu71[/kitab]; [kitab]Ibran5[/kitab]; [kitab]IITaw33-34[/kitab]
Selama kita hidup sebagai manusia yang tinggal di muka bumi ini, maka perjalanan hidup kita tentunya tidak selalu berjalan dengan mulus. Melainkan aka nada masanya diselingi dengan persoalan atau tantangan. Semakin besar tantangan hidup yang kita hadapi, maka kita pun semakin rindu akan kehidupan rohani yang lebih realistis. Kehidupan rohani yang realistis ini dapat membantu kita untuk menghadapi tantangan demi tantangan tersebut.
Kita terlalu sering menjadi orang Kristen yang ‘berpikir sangat surgawi sehingga mengalami kesulitan untuk berpikir secara duniawi’. Ya, memang kenyataan kebanyakan dari antara kita sebagai orang percaya justru sulit menyeimbangkan antara hal-hal yang bersifat rohani dan yang membutuhkan pemikiran realistis.
Penulis Os Guinness dalam salah satu bukunya pernah menulis bahwa biasanya kita ‘berpikir terlalu rohani sehingga mengorbankan hal-hal yang bersifat realistis’. Secara paradoks, hanya Allah saja yang dapat melakukan keduanya dengan seimbang. Allah menjadi pribadi yang sangat realistis dalam pribadi Yesus Kristus. Yesus, sang Anak Allah, benar-benar menjelma jadi manusia. Itu sebabnya Guinness berkata bahwa sosok yang paling rohani yaitu Allah sendiri bahkan bersikap realistis!
Cara Allah menghadapi Elia merupakan salah satu sikap realitis-Nya yang nyata. Guinness menunjukkan bahwa ‘Allah menolong depresi Alia’ bukan dengan memberinya kotbah, melainkan dengan memintanya makan dan tidur. Setelah itu barulah Ia memberitahukan kesalahan Elia dengan lembut.
Jika kamu saat ini sedang mengalami patah semangat karena terlalu lelah atau bekerja terlalu keras, dan Anda buru-buru mencari solusi dengan memilih perkara-perkara rohani saja. Maka hal itu bukan jawaban untuk masalah Anda. Tetapi mungkin pertolongan pertama yang Tuhan sarankan bagi Anda adalah tidur lebih banyak atau berlibur sekali waktu. Karena hal itu lebih realistis dan lebih membantu Anda mengembalikan semangat Anda. Pertolongan yang paling realistis biasanya justru menjadi pertolongan yang paling rohani. Sama seperti yang Allah lakukan kepada Elia.
Sekalipun orang percaya dituntut untuk hidupi dalam firman, namun Allah tetap menghendaki manusia untuk tetap bijaksana dalam hidupnya