Mendengar Kabar Buruk
Kalangan Sendiri

Mendengar Kabar Buruk

Puji Astuti Official Writer
      9508
Show English Version

Daniel 6:11

"Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya."

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 20; Matius 20; 2 Tawarikh 23-24

Apa respon kita saat mendengar kabar buruk? Hari-hari ini, lebih banyak kabar buruk yang kita dengar daripada kabar baik. Apakah kita lari ketakutan, apakah kita kompromi agar posisi kita aman, atau kita datang kepada Allah?

Respon Daniel saat mendengar kabar buruk, dia memilih datang kepada Allah. Mengapa? Karena hal itu sudah menjadi gaya hidupnya. Dituliskan bahwa, "Tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya." Daniel membangun kebiasaan yang benar, yaitu gaya hidup yang intim dengan Allah. Hal itu tidak tergoyahkan, bahkan saat dirinya diperhadapkan dengan kematian.

Saat ini, gaya hidup seperti apa yang kita bangun? Jika kita membangun gaya hidup yang mengandalkan diri sendiri, kekayaan, kekuasaan atau bahkan mengandalkan orang lain, maka saat kita mendengar kabar buruk maka kita menjadi panik, kuatir, takut dan sedih.  Namun jika kita membangun keintiman dengan Allah, maka kabar seburuk apapun kita tetap percaya bahwa Tuhan tetap memegang kendali.

Mulai hari ini, mari kita bangun kebiasaan yang benar, membangun keintiman dengan Allah setiap hari, bahkan tiga kali dalam sehari seperti yang Daniel lakukan. Hal ini akan menjadi jangkar bagi kehidupan kita saat kegoncangan terjadi.

Kabar buruk tidak akan menggentarkan saat kita tahu bahwa Allah Semesta Alam berada di pihak kita.

Ikuti Kami