Berakhir Dengan Kebahagiaan
Kalangan Sendiri

Berakhir Dengan Kebahagiaan

Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
      4608

Mazmur 32:2

Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN,

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 47; Titus 1; Yesaya 47-48

 

Kisah mengampuni dan memaafkan yang paling indah dan cukup menginspirasi di abad ke 20 adalah kisah Paus Yohanes Paulus II. Kisah tersebut terjadi pada hari Rabu 13 Mei 1981 dimana saat itu Paus bertemu umat di lapangan Santo Petrus dengan mengendarai mobil terbuka. Tiba-tiba seorang warga kebangsaan Turki bernama Mehmet Ali Ağca menembaknya dari jarak dekat. Satu peluru bersarang di perutnya dan satu lagi nyaris menghentikan jantungnya. Akibat penembakan tersebut Paus Yohanes Paulus II harus mengalami perawatan yang serius di rumah sakit karena diberitakan Paus nyaris wafat. Namun oleh kemurahan TUHAN Paus tetap hidup.

Selasa 27 Desember 1983 setelah Paus pulih dan sehat ia berinisiatif untuk bertemu dan mengunjungi Mehmet Ali Ağca di penjara. Paus tidak menceritakan perihal ini kepada publik karena ia hanya ingin bertemu secara pribadi dengan Ali. Paus Yohanes Paulus II mengungkapkan isi hatinya dengan tulus ia menyatakan bahwa beliau mengampuni Ali. Ali Agca yang merasakan pengampunan yang luar biasa itu langsung mencium tangan Paus sambil meminta maaf dan berterimakasih atas pengampunan dari Bapa Suci.

Setahu saya sebelum Paus mengunjungi Ali, ia tidak duluan meminta maaf namun karena kasih TUHAN Paus berinisiatif untuk terlebih dulu datang kepada anak muda tersebut.

Banyak alasan yang bisa kita dahulukan atau kedepankan untuk tidak melepaskan pengampunan dan tetap mengharapkan hal yang buruk terjadi pada mereka yang telah menyakiti diri kita atau bahkan pada mereka yang telah merusak kebahagiaan kita.

Semua kisah mereka yang mau melepaskan pengampunan selalu berakhir dengan kebahagiaan. Bagaimana denga Anda, maukah Anda bahagia sebab dengan mengampuni akan selalu ada damai sejahtera di hatimu?

Ikuti Kami