Diterima Apa Adanya
Kalangan Sendiri

Diterima Apa Adanya

Lois Official Writer
      3887

Yohanes 21:17

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya : “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku? Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”

 

Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 24; Filipi 1; 1 Raja-Raja 11-12

 

Saat kita masih kecil, kita sangat bangga jika mendapatkan suatu hasil yang baik dan menunjukkannya kepada orangtua. Ketika orangtua kita memuji, kita lantas berpikir kalau begitu kita harus berbuat lebih baik lagi. Ketika orangtua kita memarahi kita akan sesuatu, kita merasa apa yang kita lakukan buruk. Karena itu, kita merasa mereka akan lebih sayang jika kita melakukan hal-hal yang membuat mereka bangga.

Hal itulah yang akhirnya mempengaruhi pola pikir kita terhadap Tuhan. Kita pikir, Tuhan akan lebih sayang kepada kita jika kita melakukan hal-hal yang Dia suka. Kita pikir, Dia akan lebih disenangkan jika kita berbuat sesuatu hal yang baik. Benar, Dia akan bahagia bila melihat kita dapat berbuah bagi-Nya, namun Dia adalah Allah yang kasih-Nya tanpa syarat. Dia menyayangi kita sebagai kita apa adanya.

Lalu, apakah itu berarti kita tidak usah berubah dan menjadi seperti apa adanya saja? Tidak, tidak begitu halnya jika kita ingin menunjukkan kasih Tuhan kepada dunia. Tuhan mengajak kita untuk menjadi wakil-Nya di bumi agar dunia lebih banyak mengenal Tuhan.

Seperti Petrus yang telah menyangkal Yesus tiga kali, tetap saja Yesus panggil untuk menggembalakan domba-domba-Nya. Itu artinya, Tuhan tetap mengasihi dia dan berharap dia mau menjadi wakilnya Tuhan di bumi.

Sebagai wakil, tentunya kita perlu menampilkan citra Orang yang kita wakili. Jika kita menampilkan sisi buruk kita, orang lain akan melihatnya sebagai itulah Tuhan kita. Karena itu, kita perlu berubah. Jangan sampai citra Tuhan jadi rusak gara-gara kita.

Tuhan menerima kita apa adanya, itu hal pertama yang harus kita tanamkan ke dalam hati kita. Karena cinta kita kepada Tuhan dan sesama kita manusia, karena itu kita perlu berubah dan berbuah. Mari, kita bersama-sama menjadi dutanya Tuhan dan mengabarkan kasih-Nya kepada dunia.

 

Yesus menerima kita apa adanya dan meminta kita untuk menjadi wali-Nya di dunia. Karena kasih-Nya itulah, kita perlu berubah dan berbuah.

Ikuti Kami