Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 25; Lukas 1; Ayub 27-28
Setiap kali natal tiba, saya selalu bergairah. Entah bagaimana dengan Anda, tetapi saya begitu merindukan hari tersebut. Di dalam otak saya, sudah terekam hal-hal apa saja yang akan saya lakukan di hari besar umat Kristiani seluruh dunia tersebut. Di antara semua list itu, ada satu hal yang paling saya suka mengerjakannya yakni membagi-bagikan makanan dan minuman kepada para tetangga.
Perlu Anda ketahui, saya bukanlah dari keluarga kalangan ekonomi atas. Namun, kenyataan tersebut tidak pernah membuat saya dan keluarga saya menjadi “terpenjara” dan memutuskan untuk mem-pending pemberian kami kepada orang-orang yang ada di sekitar rumah kami. Sejujurnya, pikiran itu tidak pernah terlintas di dalam benak kami sekeluarga. Kami berkomitmen sejak dahulu bahwa bagaimanapun situasi keuangan keluarga, kami harus melakukan kebiasaan kami di hari natal.
Mungkin ada diantara Anda yang berpikir bahwa apa yang kami perbuat adalah suatu hal yang berlebihan. Akan tetapi, kami (khususnya saya) tidak merasa seperti itu. Kami selalu mengganggap apa kami lakukan ini adalah kebaikan kecil yang perlu kami bagikan kepada sesama. Saya dan keluarga percaya ketika kami bisa membuat para tetangga kami tersenyum, Allah Bapa di Sorga juga tersenyum memandang kami yang ada di bumi ini.
Kebaikan kecil yang Anda lakukan di hari natal ini sudah cukup untuk membuat Allah bangga kepada Anda.