Diam Saja
Kalangan Sendiri

Diam Saja

Budhi Marpaung Official Writer
      6552
Yeremia 26:13
“Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah lakumu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara Tuhan, Allahmu, sehingga Tuhan menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 26; Matius 26; 2 Tawarikh 27-28

Sekitar enam tahun yang lalu, stasiun televisi Amerika Serikat CBS menayangkan sebuah film miniseri yang mengangkat kisah seorang tokoh sentral di perang dunia ke-II yakni Adolf Hitler. Film yang diberi judul HITLER: The Rise of Evil itu cukup menarik perhatian pemirsa karena film itu menceritakan tentang bagaimana Hitler akhirnya bisa berkuasa di Jerman dan menjadi sosok menakutkan tidak hanya bagi orang Yahudi, tetapi juga seluruh dunia.

Pada cover film HITLER: The Rise of Evil terdapat sebuah kalimat yang sangat bagus yang berbunyi seperti ini: “the only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing”. Bila diterjemahkan, kalimatnya kira-kira sebagai berikut: “Yang diperlukan oleh kejahatan untuk berjaya adalah orang-orang baik yang diam saja”.  

Nabi Yeremia hidup pada masa ketika kejahatan sedang merajalela di Israel. Dalam situasi itulah ia mendapat tugas dari Tuhan untuk memperingatkan dan mempertobatkan bangsanya. Tentu ini bukanlah perkara yang mudah bagi seorang Yeremia karena ia dipanggil untuk melawan arus, yang artinya pesan-pesannya pasti kerap tidak menyenangkan hati dan telinga orang-orang yang mendengarnya.

Yeremia 26:1-15 adalah salah satu contohnya. Di situ nabi Yeremia menyampaikan teguran dan ancaman Tuhan bagi bangsa Israel (ayat 1-6). Tujuannya jelas, yakni agar para pendengarnya bertobat (ayat 3). Sangat disayangkan bahwa akhirnya mereka justru marah dan ingin membunuhnya (ayat 8,11). Namun begitu, ketaatan dan keberanian Yeremia ini adalah sesuatu yang perlu kita teladani.

Jika kita melihat hal yang tidak baik sedang berkembang di sekitar kita, adalah tanggung jawab kita sebagai umat Allah untuk menyikapinya. Kalau bisa, kita rancang rencana-rencana yang akan mengubah keadaan. Kerap hal ini melibatkan kerjasama dengan orang lain yang juga sependapat dengan kita. Akan tetapi, jika itu tidak mungkin, kita tetap harus berani berbeda pendapat dan menyuarakan apa yang benar. Meskipun resikonya kita akan dikucilkan dan bahkan disingkirkan.

Jangan biarkan apa yang tidak baik berjaya karena kita diam saja.

Sumber: Renungan Harian Setahun; Penerbit Yayasan Gloria

Ikuti Kami