Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 30; 1 Tesalonika 2; Yesaya 11-12
Setiap acara tujuh belas agustusan pasti dipenuhi oleh berbagai permainan mulai dari permainan ketangkasan balap karung sampai permainan dengan menggunakan otot yakni tarik tambang. Permainan yang saya sebutkan terakhir ini merupakan permainan yang memiliki banyak peminat di Indonesia. Selain karena menyenangkan, ada rasa kebanggaan apabila salah satu tim memenangkan kompetisi tersebut.
Sebagai orang-orang yang percaya kepada Kristus, kita kerap kali menghadapi tantangan dalam belajar bagaimana caranya agar dapat “menarik” bersama-sama. Kepentingan diri, agenda pribadi, dan pergumulan kekuasaan dapat menjadi penghalang bagi pelayanan yang tulus serta karya Kristus.
Begitulah kejadiannya di dalam surat Paulus kepada jemaat di Filipi, dimana ia harus memohon kepada Euodia dan Sintikhe supaya “sehati sepikir” (4:2). Gesekan pribadi di antara mereka menciptakan batu sandungan bagi pelayanan rohani mereka dan juga membahayakan hidup gereja.
Paulus memohon agar mereka menarik bersama-sama dan bekerja untuk menghormati Sang Tuan. Permohonan tersebut berlaku juga bagi kita hari ini. Gereja/lembaga pelayanan bukanlah tempat untuk berebutan “menarik tambang”. Kita harus bekerja sama bagi kemajuan kerajaan Allah. Dia dapat memakai kita melalui cara-cara yang indah jika kita mengesampingkan pribadi kita dan menarik “tali” itu bersama-sama.
Orang percaya yang berselisih dengan sesamanya tidak dapat berdamai dengan Allah.
Sumber: Kingdom Magazine Juni 2010