Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 12; Matius 12; 2 Raja-Raja 9-10
Di tepi jalan sering kita menemukan rambu lalu lintas STOP. Namun beberapa kendaraan tetap menjalankan kendaraannya. Di tepi jalan yang lain kita sering melihat rambu lalu lintas DILARANG BERHENTI. Tapi yang terjadi sebaliknya, banyak sekali kendaraan yang berhenti di sana.
Satu pelajaran yang penting yang harus dipelajari oleh anak muda ialah membedakan rambu kehidupan dan bertindak sesuai dengan rambu-rambu tersebut. Ada saat di mana kita harus berhenti dari berbagai kebiasaan yang berdosa atau cara hidup yang tidak sehat.
Sebagai manusia, kita selalu harus berurusan dengan ‘kehendak' kita. Kita harus belajar menundukkan dan mengendalikan kehendak kita di bawah tuntunan Roh Kudus. Kebanyakan orang seringkali tahu jawaban dari segala permasalahan hidup mereka sendiri maupun masalah hidup orang lain, tapi ketika mereka mengalami masalah tersebut, mereka justru tidak dapat keluar dari sana. Seringkali masalahnya bukan karena mereka tidak memiliki jawaban yang benar, melainkan mereka tidak dapat ‘mengendalikan kehendak' mereka untuk memilih yang benar. Kehendak mereka lemah, sehingga meskipun mereka tahu mana yang benar, namun mereka tetap memilih yang salah.
Selain belajar untuk berhenti berbuat jahat, Tuhan ingin umat-Nya terus-menerus belajar berbuat baik. Segala sesuatu yang kita pelajari secara terus-menerus pasti akan membuat kita dapat melakukannya dengan baik. Untuk berhenti melakukan yang jahat, kita harus belajar berbuat baik. Untuk belajar mengasihi Tuhan, kita harus membenci iblis dan dosa, Tidak mungkin bagi kita untuk berkata, "Saya tidak membenci Yesus, tapi juga tidak sayang-sayang amat!"
John Mason pernah berkata bahwa khotbah terbaik di dunia disampaikan oleh rambu lalu lintas yang berbunyi: "Keep Right" (artinya berarti tetaplah di kanan, namun bisa juga berarti tetaplah berbuat benar).
Kehendak Anda mengikuti kebiasaan Anda. Terbiasa melakukan hal yang salah akan membuat Anda susah untuk melakukan hal yang benar. Belajarlah untuk senantiasa melakukan kebenaran.
Sumber : Ps. Ferry Felani, S.Th. Pastor of City Gate Apostolic Community