Nabi Yeremia di usianya yang masih muda, tidak memiliki keberanian menubuatkan kehancuran Israel. Sehingga Tuhan menyentuh bibirnya, memasukkan Firman-Nya ke dalam mulutnya. Dan Yeremia menyaksikan kejatuhan Israel. Hal penting apakah yang bisa direnungkan supaya kita tidak mengalami KEHANCURAN seperti Israel?
Manusia adalah makhluk yang terbatas, dalam posisinya apapun itu, tetap punya keterbatasan. Adalah fakta bahwa semua orang pernah dikecewakan oleh sesamanya. Mungkin dalam bisnis, rumah tangga, atau di gereja sekalipun. Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, firman Tuhan katakan. Jadi jangan bersandar pada manusia supaya tidak kecewa dan bersyukurlah karena firman Tuhan sudah mengingatkan kita akan hal itu.
Yang berarti percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Di dalam Yesus ada jaminan hidup kekal, dimana keselamatan manusia sudah terjamin. Dalam percaya pada Yesus ada damai sejahtera. Jika ada masalah dan persoalan yang mengakibatkan damai sejahtera itu hilang, maka perlu dipertanyakan apakah Yesus sudah menjadi Tuhan dalam hidup kita dan sungguhkah kita mau bersandar pada-Nya? Ada banyak janji Tuhan yang pasti digenapi jika kita melakukan kebenaran Firman (Yeremia 33:14). Memulai aktivitas hidup dengan selalu bersandar kepada TUHAN akan mengantarkan kita kepada keberhasilan.
Bersandarlah hanya kepada Tuhan, jangan yang lain!