Ada Harapan di Tengah Penderitaan
Kalangan Sendiri

Ada Harapan di Tengah Penderitaan

Lori Official Writer
      242

Ayat Renungan: Wahyu 21:4 "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

 

Dunia yang kita tinggali ini hanyalah tempat singgah sementara. Pada waktunya nanti, segala sesuatu yang kita miliki dan alami akan berlalu. Itulah sebabnya penderitaan, duka, dan berbagai pergumulan masih menjadi bagian dari hidup kita.

Menjadi orang percaya pun bukan berarti kita bebas dari penderitaan. Karena itu, jika kita berharap hidup ini akan selalu aman dan nyaman, maka mengikuti Yesus bukanlah jalan yang mudah. Lihatlah kehidupan para tokoh Alkitab — banyak dari mereka menjalani hidup yang penuh tantangan. Salah satunya adalah Yusuf.

Sejak muda, Yusuf memiliki mimpi-mimpi besar. Namun ia dibenci kakak-kakaknya, dijual sebagai budak, dan dibawa ke Mesir. Meski begitu, ia tidak menyerah. Yusuf justru mendapat kasih sayang dari tuannya, Potifar, hingga dipercaya menjadi kepala rumah tangganya.

Tetapi bertahun-tahun kemudian, Yusuf kembali mengalami kesulitan. Ia dipenjara karena tuduhan yang tidak pernah ia lakukan. Meski penderitaan datang silih berganti, Yusuf tetap bertahan sampai akhir hidupnya.

Begitu juga dengan kita. Penderitaan, duka, dan masalah hidup bisa datang terus-menerus, seolah tanpa henti. Kita mungkin memohon kepada Tuhan untuk segera melepaskan kita dari semua ini. Namun ada satu kebenaran yang harus kita pegang: Tuhan selalu menyediakan harapan. Ia menjanjikan bahwa penderitaan kita tidak akan berlangsung selamanya. Yesus sendiri datang untuk memberikan kelegaan dan pembebasan bagi kita.

Janji itu ditegaskan dalam Wahyu 21:4, "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Apakah Anda rindu menerima pembebasan dan kelegaan itu? Inilah waktunya bagi kita menantikan harapan baru dari Sang Juruslamat. Mari mempersiapkan hati dan hidup kita untuk menyambut-Nya!

Ikuti Kami