Tak Rubuh Walau Diterpa Badai
Kalangan Sendiri

Tak Rubuh Walau Diterpa Badai

Lori Official Writer
      7947
Show English Version
Matius 7 : 25

Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

 

Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu117[/kitab]; [kitab]IKori5[/kitab]; [kitab]00Rut1-2[/kitab]

Menara Miring Pisa (bahasa Italia : Torre di Pisa) merupakan menara lonceng katedral di kota Pisa, Italia yang berdiri miring dari garis lurus sepanjang 5 meter. Sejak dibangun sekitar tahun 1173-1372, menara ini sebenarnya berdiri tegak setinggi 55 meter di atas marmer yang kokoh. Namun setelah melewati tiga kali tahap pembangunan, tanahnya tidak stabil dan mulai membuat menara goyang dan miring. Dan kemungkinan suatu hari nanti akan benar-benar rubuh.

Kondisi ini merupakan cerminan dari kehidupan. Sebuah kehidupan yang dibangun di atas tanah yang rapuh akan menjadi kehidupan yang tidak stabil. Hidup didasari oleh tanah dimana Anda dibangun. Baik sebagai remaja, orang dewasa atau warga negara, Anda akan selalu membangun sebuah fondasi.

Hal itu serupa dengan badai kehidupan yang dialami oleh setiap orang. Dalam Matius 7 : 26, Yesus memberi perumpamaan tentang orang bijak dan orang bodoh yang diperhadapkan dengan badai yang datang tiba-tiba. Badai bisa dialami siapa saja, tak peduli apakah Anda berpendidikan dan memiliki posisi. Atau dari kalangan kelas atas, menengah atau rendah.

Yesus menekankan setiap orang akan berhadapan dengan badai yang sama. Namun Ia menekankan perbedaan antara tindakan orang bijak dan bodoh dalam mendirikan rumah.  Orang bijak mendirikan rumahnya di atas batu, sedang orang bodoh di atas pasir. “Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu”.  

Setiap orang akan mengalami badai, seperti yang dialami keluarga Kennedy. Dimana pada awal tahun 60-an, Presiden Amerika John Fitzgerald Kennedy dibunuh disebuah jalan di pusat kota Dallas, Texas. Lalu disusul terbunuhnya sang adik Robert Kennedy saat berkampanye untuknya menjadi Presiden. Salah satu dari saudara Kennedy lahir dengan kondisi cacat mental, dan yang lainnya kehilangan kaki akibat kanker. Beberapa tahun yang lalu, David Kennedy, putra mendiang Robert Kennedy ditemukan tewas di kamar hotel akibat minuman keras. Badai seolah enggan berhenti, sebab Edward Kennedy diketahui mengalami tragedi Mary Jo Kopechne. Ya, badai hidup ibarat seperti peristiwa-peristiwa yang dialami keluarga Kennedy. Badai itu menjadi bagian dari kehidupan kita, seperti halnya bernapas.

Dalam perumpamaannya, Yesus menerangkan tentang perbedaan badai yang menerjang kedua rumah itu. Ada tiga dimensi badai yang mungkin terjadi, yaitu hujan deras yang menerjang atap rumah, air yang naik dan menerpa fondasi serta angin kencang yang menerpa dinding rumah. Demikianlah jenis badai yang kerap datang dalam kehidupan kita sehari-hari.

Tak peduli dengan jenis badai apa yang akan menerpa hidup kita, asal kita menempatkan Yesus sebagai fondasinya, maka Ia akan tetap menopang kita. Kita tak akan rubuh dalam badai, sebab kita dibangun dengan fondasi yang kuat. Pertanyaannya adalah: Sudahkah Anda menjadikan Yesus sebagai fondasi hidup Anda?

 

Berterimakasihlah karena Yesus akan selalu hadir mendampingi Anda berjalan di tengah badai kehidupan.

Ikuti Kami