Kolose 3:13
Ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu17[/kitab] ; [kitab]Ibran11[/kitab] ; [kitab]0Ayub11-12[/kitab]
Pada masa Perang Dunia II, keluarga Corrie ten Boom yang dikenal karena usaha pembuatan jam tangan di Belanda sering memberi perlindungan kepada keluarga-keluarga orang Yahudi. Namun nasib tragis dialami oleh keluarga ten Boom, mereka ditangkap dan dikirim ke kamp konsentrasi. Sepuluh hari setelah penangkapan itu, ayah Corrie akhirnya meninggal, demikian juga Betsie, saudari Corrie. Namun sebelum Betsie meninggal, ia meninggalkan warisan iman bagi Corrie.
Iman itulah yang kemudian memampukan Corrie untuk mengampuni orang-orang yang menjadi penjaga kamp yang berlaku kejam selama ia mendekam di penjara itu. Ketika kebencian dan keinginan untuk membalas dendam merusak kehidupan banyak orang, bahkan setelah kamp konsentrasi itu telah lama berlalu, Corrie menyadari kebenaran ini: Perasaan benci, walaupun kelihatannya dapat dibenarkan, sesungguhnya lebih melukai si pembenci daripada yang dibenci.
Saat ini kita seperti Corrie, setiap kita memiliki kesempatan untuk mengasihi musuh kita dan memilih untuk mengampuni mereka. Pengampunan tidak berarti kita membiarkan terjadinya pelanggaran, tetapi ketika mengampuni, kita sedang menyatakan sifat Kristus pada dunia. “Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu” (Ef. 4:32).
Tuhan akan menolong kita untuk menyingkirkan setiap kemarahan yang menggerogoti jiwa kita dan mengubahnya menjadi alat untuk menyatakan kasih-Nya, asalkan kita mengijinkan Roh Kudus berkarya dalam hidup kita sehingga citra Sang Juruselamat dalam diri kita muncul dan menjadi kesaksian bagi sesama.
Pengampunan itu berarti melepaskan orang yang terpenjara dari siksaan dendam dan sakit hati, orang yang berada dalam penjara itu adalah diri kita sendiri. Saat kita mengampuni, kita membebaskan diri kita sendiri.