Damai Dari Kristus Lahir Melalui Keluarga
Kalangan Sendiri

Damai Dari Kristus Lahir Melalui Keluarga

Lori Official Writer
      180

Shalom saudara yang dikasih Tuhan. Salam jumpa dengan saya, Maria Kaesmetan.

 

Ayat Renungan: Matius 1: 21–24 - "Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya..."

 

Hari ini temanya sangat menarik saudara, bagaimana keluarga itu adalah alat Tuhan di bumi untuk menghadirkan damai sejahtera Allah.

Firman Tuhan ada di Matius 1: 21–24. Itu cerita tentang bagaimana Yesus yang dilahirkan dalam keluarga, yaitu ada Yusuf sebagai bapaknya dan Maria sebagai ibunya. Walaupun mereka itu menjadi suami istri, Yesus dikandung oleh Maria tanpa ada persetubuhan, tetapi Yesus ada dalam keluarga ini, saudara.

Tuhan lagi mau berpesan apa untuk kita? Bahwa keluarga adalah sebuah lembaga yang didesain Tuhan. Karena melalui keluarga, di sana Allah hadir untuk menyatakan kasih Allah. Allah hadir untuk menyatakan keadilan Allah. Allah hadir untuk menyatakan segala kemurahan dan kebaikan Tuhan.

Keluarga adalah tempat di mana di sana praktek-praktek tentang nilai-nilai Allah dilakukan. Karena itu keluarga adalah lembaga resmi milik Allah di bumi.

Saudara yang dikasih Tuhan, kita sedang menantikan perayaan kelahiran Yesus ke bumi. Dan keluarga adalah tempat di mana keceriaan dan kebahagiaan diungkapkan. Saudara yang dikasih Tuhan, Anda juga ada di dalam keluarga tentunya, di mana Anda bisa menjadi alat Tuhan.

Apakah Anda seorang ibu, seorang bapak, atau seorang anak, Anda bisa membawa damai dalam keluarga Anda sendiri. Contoh, bila Anda adalah seorang bapak, peran Anda sebagai seorang bapak yang memberikan ketenangan dan kekuatan kepada satu bagian dari keluarga tersebut—kepada istri dan kepada anak-anak—maka Yesus boleh dialami, boleh dilihat, dan boleh dirasakan melalui keadilan Anda sebagai seorang bapak.

Begitu juga kalau Anda adalah seorang ibu, memberikan penyediaan. Dalam arti, walaupun waktu menjelang Natal, biasanya seorang ibu sudah mulai mempersiapkan apa-apa yang akan dilakukan di dalam rumah tangga. Seperti saya dengan suami saya, kami mendesain acara buat anak-anak kami yang dari luar kota dan luar pulau akan datang untuk bersama-sama merayakan kelahiran Kristus.

Melalui agenda seperti saling tukar kado, kami mengungkapkan perasaan kami tentang keberadaan anak-anak yang sangat penting dan berarti bagi kami. Lalu kalau kami ada kesalahan sebagai orang tua, kami minta ampun dan minta maaf, begitu pun anak-anak terhadap kami.

Perayaan Natal itu adalah agenda yang didesain sebagai ajang di mana Kristus dihadirkan, Kristus dan kebaikan-kebaikan-Nya diceritakan. Melalui pengalaman kami di dalam perayaan kelahiran Kristus di rumah tangga kami, kami mengalami damai sejahtera, kebahagiaan, dan kebaikan Tuhan. Kami mengalami betapa Tuhan benar-benar hidup dalam keluarga kami.

Kami juga menceritakan mujizat-mujizat yang kami alami sepanjang tahun bersama Yesus. Pengalaman ini kami bagikan lagi dalam kelompok-kelompok keluarga yang lain—keluarga adik-adik saya, keluarga dari suami saya, dan komunitas kami di gereja serta masyarakat.

Sudah indikasi Tuhan, keluarga yang menghadirkan Kristus dalam kehidupan mereka akan menghadirkan Kristus pula di mana pun komunitas atau kelompok mereka berinteraksi. Melalui sebuah keluarga yang mengalami Tuhan, kelahiran Kristus yang begitu berharga itu mengubahkan mereka dan menghasilkan transformasi bagi keluarga-keluarga yang lain.

 

Momen Refleksi:

Hari ini ada tantangan buat saudara. Menjelang perayaan kelahiran Kristus, jadikan momen keluarga Anda sebagai ajang, tempat, platform, dan wadah untuk menceritakan kebaikan serta karya Kristus.

Sehingga sukacita, pengharapan, dan kasih (joy, hope, and love) yang dialami dalam keluarga Anda dapat ditransfer kepada keluarga atau komunitas yang lain. Tantangan ini yuk kita terima dan mulai kita praktekkan di masa Advent ini.

Tuhan Yesus memberkati.

 

Hak Cipta ©Maria Kaesmetan, Departemen Spiritual Life CBN Indonesia

Ikuti Kami