Mahalnya Barang-Barang Usang
Kalangan Sendiri

Mahalnya Barang-Barang Usang

Puji Astuti Official Writer
      8437
Show English Version

1 Petrus 2:9
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib

Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu85[\kitab]; [kitab]0Roma13[\kitab]; [kitab]Ulang17-18[\kitab]

Baru-baru ini, sebuah mangkuk menjadi berita internasional. Mangkuk yang awalnya dibeli di garage sell oleh sebuah keluarga asal New York seharga $3, ternyata adalah mangkuk antik dari Dinasti Song Utara di China dengan usia lebih dari 1000 tahun, harganya saat di lelang di balai lelang Sotheby's terjual 2,2 juta dolar AS atau senilai 21,6 miliar rupiah.

Barang-barang usang dapat menjadi sangat berharga dan nilainya mahal karena asal usulnya. Contohnya, Sotheby's pernah melelang sikat gigi Napoleon dan terjual 21.000 dolar dan mutiar palsu milik Jackie Kennedy Onassis terjual 211.500 dolar. Jika dilihat nilai dari barangnya, mungkin sudah tidak berharga, namun karena asal-usulnya, barang itu menjadi mahal.

Coba bayangkan, jika sesuatu milik Allah ditaksir oleh balai lelang, kira-kira berapa harganya ya? Tentu benda itu nilainya sangat mahal. Tahukah Anda, bahwa kita itu seperti benda-benda usang itu, kita tidak sempurna dan penuh dengan kelemahan, namun karena kita adalah "umat kepunyaan Allah sendiri" ([kitab]1petr2:9[/kitab]) maka nilai kehidupan kita menjadi sangat mahal.

Jika barang-barang usang itu dibeli dengan uang ribuan dolar, hidup kita dibeli oleh Tuhan dengan darah Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus sang Penebus. Kita telah dibeli dengan harga mahal, kita adalah milik-Nya. Luar biasa bukan? Menyadari bahwa kita berharga di mata Tuhan itu seharusnya cukup membuat kita menjalani hidup ini detik demi detik dengan penuh antusiasme.

Dalam pandangan orang, mungkin kita seperti "barang usang" yang tak berharga, namun di mata Allah kita adalah harta yang sangat berharga.

Baca juga artikel lainnya :

Kritikus Seni Yang Sudah Tua

Bagaimana Kita Bisa Jadi Batu Karang yang Teguh?

Mitos Negatif Tentang Para Lajang

Jatuh Bangun Dalam Bisnis, Namun Bebas Dari Hutang!

Ikuti Kami