Yesaya 61 : 7
“Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi kepunyaanmu.”
Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu87[/kitab]; [kitab]0Roma15[/kitab]; [kitab]Ulang21-22[/kitab]
Gereja Setu dirobohkan, setelah belasan tahun lamanya jemaat di sana beribadah. Tidak hanya menderita kerugian material, mereka pasti merasakan sakitnya ketika rasa memiliki itu seolah-olah dirampas dari mereka. Meski hanya sebuah bangunan, namun mereka menemukan Tuhan di sana.
Semua dari kita pasti pernah mengalami rasa kehilangan itu. Ada yang kehilangan uangnya sampai berpuluh-puluh juta mungkin, ada yang kehilangan uang sedikit dari itu tapi itulah semua uang yang dimilikinya. Ada yang kehilangan orang-orang yang dikasihi : anggota keluarga, teman, sahabat, pacar, atau mungkin pasangan hidup. Ada yang kehilangan kasih sayang dan tahu betapa perihnya itu. Ada yang kehilangan sukacita akibat beban yang menghimpit. Kita semua merasakan kehilangan, suatu hal yang tidak dapat dihindari.
Ketika milik berharga kita seolah-olah dirampas, kita menangis, menjerit, sedih, merana, atau perasaan negatif lainnya. Bahkan tidak sedikit yang menjadi gila ataupun stres karenanya. Dunia seolah-olah ingin mengambil milik kita yang berharga, tapi ada satu hal yang paling berharga yang jangan kita biarkan dunia rebut dari kita.
Kasih Tuhan yang tercurah, inilah harta itu. Kasih-Nya mampu memberikan segala yang kita perlukan. Kita cukup punya satu ini saja, maka semuanya akan ditambahkan pada kita. Fokus pada kasih-Nya dan biarkan kasih itu melingkupi kita. Berikan segenap apa yang ada pada kita maka kasih-Nya akan deras mengalir, seperti aliran air yang menyejukkan jiwa.
Jika kita harus dipermalukan, dilecehkan, dihina, bahkan diludahi karena Tuhan dan pekerjaan yang kita lakukan bagi nama-Nya, ingatlah sebagai gantinya Tuhan akan berikan dua kali lipat warisan, bahkan sukacita abadi akan menjadi kepunyaan kita.
Rasa kehilangan bisa membuat kita kehilangan fokus pada kasih Yesus yang luar biasa. Karena itu, apapun yang terjadi, kejarlah kasih itu dan jiwa kita pun akan disejukkan.