Ayat Renungan: Ulangan 30: 15-16 - “Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.”
Pernahkah Anda merasa kecewa dan menyalahkan Tuhan atas situasi sulit yang Anda alami? Saat hidup terasa berat dan penuh tantangan, mudah bagi kita untuk salah paham dengan TUHAN. Walaupun Alkitab sudah menegaskan bahwa setiap detail dalam hidup kita punya tujuan yang Ia pakai untuk kebaikan.
Namun, kebaikan itu tidak terjadi secara otomatis. TUHAN memberikan kita pilihan: Apakah kita mau ikut proses-Nya atau tidak. Ia memberikan kita pilihan untuk menerima atau menolak janji yang Ia sediakan.
Seperti saat Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, TUHAN menjanjikan mereka sesuatu yang sangat baik. Tetapi sebelum mereka memperoleh janji tersebut, Musa mengingatkan mereka untuk mengambil pilihan: kehidupan atau keberuntungan, kematian atau kecelakaan (Ulangan 30: 15) Yang TUHAN rindukan adalah mereka bisa menikmati janji-Nya. Tetapi untuk memperolehnya, mereka harus lebih dulu hidup dalam kebenaran dan mematuhi perintah, ketetapan dan peraturan-Nya.
Jadi, kaitannya dengan hidup kita adalah kesulitan dan penderitaan apapun yang sedang kita hadapi, pilihlah untuk menjadikan itu kesempatan agar semakin dekat dengan janji-Nya. Semakin arahkan hati dan hidup kita kepada Dia dan pegang teguh janji-Nya. Bahwa setelah melalui proses-proses sulit itu, janji-janji-Nya yang penuh berkat dan kebaikan akan mendatangi hidup kita.
Momen Refleksi: Bagaimana Anda bisa memandang kesulitan dan tantangan dalam hidup Anda sebagai kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan?