Pengampunan Tak Bersyarat
Kalangan Sendiri

Pengampunan Tak Bersyarat

Lori Official Writer
      2164

Fearless Faith Seri 9 Cara Memahami dan Menerima Pengampunan Tuhan dan Memperoleh Kebebasan dari Rasa Bersalah dan Takut 

 

Ayat Renungan: 

Matius 18: 21-22, “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.””

Lukas 17: 3-4,Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.”

 

Sebagai orang percaya, sangat penting bagi kita untuk selalu menerapkan pengampunan dalam kehidupan kita. Semakin banyak kita memberikan pengampunan, semakin luas hati kita dan hidup kita, serta hidup orang lain akan dipulihkan. Pengampunan adalah obat yang paling mujarab untuk mengalami penyembuhan.

Ketika kita menerapkan pengampunan dalam kehidupan kita, kita memberikan kesaksian bahwa meskipun sulit, pengampunan dapat membebaskan kita, menyembuhkan luka emosional, dan memberkati hidup kita.

Dalam Matius 18:21-22, Petrus bertanya kepada Yesus berapa kali dia harus mengampuni saudaranya jika saudaranya melakukan dosa terhadapnya. Yesus menjawab dengan tegas, bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Yesus bahkan memberikan perumpamaan tentang seorang yang berhutang kepada seorang raja. Karena belas kasihan sang raja, hutangnya diampuni (Matius 18:23-35). Setelah menerima belas kasihan tersebut, orang itu pergi dengan sukacita. Namun, ketika dia bertemu dengan temannya yang berhutang padanya, dia menuntut agar temannya membayar hutangnya, meskipun temannya sudah memohon pengertian. Perbuatan orang tersebut akhirnya sampai kepada raja, dan sang raja sangat marah. Akibatnya, orang itu dipaksa untuk membayar hutangnya. Kejadian ini menggambarkan betapa pentingnya kita mengampuni orang lain jika kita ingin diampuni.

Kita tidak memiliki alasan untuk tidak mengampuni orang lain, sebagaimana Tuhan Yesus tidak pernah menetapkan syarat apapun untuk memberikan pengampunan kepada kita. Dalam kitab Lukas 17:3-4 disebutkan, "Jagalah dirimu! Jika saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jika dia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jika dia berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali dia datang padamu dengan penyesalan, engkau harus mengampuninya."

Jadi, jika Tuhan tidak menghitung dosa-dosa kita, kita juga harus melakukan hal yang sama terhadap orang lain. Jika Tuhan tidak menetapkan syarat-syarat untuk mendapatkan pengampunan, kita pun tidak seharusnya menetapkan syarat-syarat untuk mengampuni orang lain.

 

Action: Apakah ada seseorang yang sulit untuk kamu ampuni? Hari ini kamu bisa menyampaikan pengampunan kepada orang tersebut. Sampaikan secara jujur bahwa kamu memaafkannya dan mau berdamai dengan setiap luka dan rasa sakit yang dia lakukan.

Ayat Hafalan:  Roma 8:1-2, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.”

 

Hak cipta @Maria Kaesmetan

Ikuti Kami