Yakobus 4:10
“Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.”
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 49; Kisah Para Rasul 21; Imamat 8-9
Kesombongan dan tinggi hati tidak akan membawa apa-apa di dalam hidup kita selain kehancuran. Dalam injil Matius, Yesus mengatakan, “Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Matius 23:11-12)
Tuhan ingin kita memiliki sikap yang rendah hati, bersedia dipimpin, dan dididik. Tuhan juga ingin kita mengerti kehendak Tuhan, mau mengasihi Tuhan, dan sesama, serta bersyukur atas apa yang Tuhan sudah berikan dalam hidup ini.
Kesombongan selalu mengalihkan fokus kepada diri kita sendiri dan tidak memikirkan tentang orang lain dan membuat kita tidak bisa melihat pekerjaan tangan Tuhan dalam hidup kita.
Lama-kelamaan, kita akan mulai berpikir bahwa semua keberhasilan kita diperoleh karena kekuatan dan kehebatan kita sendiri. Kemudian kita mulai melupakan Tuhan dan mengandalkan diri kita sendiri dalam mengambil segala keputusan. Semua itu didasari dengan kehendak daging kita yang pada akhirnya membawa kita kepada masalah dan pencobaan hidup di luar Tuhan.
Merendahkan hati di hadapan Tuhan membuat kita sadar bahwa kita tidak bisa hidup tanpa Tuhan, bukan dengan kuat dan gagah kita. Ketika kita menyerahkan hati, pikiran, dan hidup kita kepada Tuhan, maka disitulah tangan Tuhan bekerja menopang kita, menjaga kita, dan melakukan hal-hal yang baik dalam hidup kita di dalam kasih karunia Tuhan.
Seseorang dapat menjadi rendah hati jika ia menjadikan Kristus tinggal di dalam dirinya. Artinya, hidupnya dipenuhi dengan pikiran dan perasaan Kristus. Tubuh, jiwa dan rohnya hidup dipimpin oleh Roh kudus dan menjadi rendah hati adalah mengenali dengan penuh syukur kebergantungan kita kepada Tuhan.
Yesus adalah contoh keteladanan kerendahan hati karena Dia telah merendahkan diriNya dan mengambil rupa seorang hamba sehingga dia rela mati menebus dosa umat manusia
Filipi 2:6-7, 9 “Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, Melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,”
Mari menjaga hidup kita di hadapan Tuhan dengan sikap rendah hati. Sehingga kita bisa menjadi teladan bagi sesama dan menjadi orang yang mengerti serta melakukan kehendak Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.