Benteng-benteng yang Perlu Diruntuhkan
Kalangan Sendiri

Benteng-benteng yang Perlu Diruntuhkan

Claudia Jessica Official Writer
      2530

Efesus 4:15

Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

 

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 133; 2 Korintus 6; 1 Tawarikh 1-2

Berbicara pada teman atau orang yang kita kasihi saat mereka memiliki masalah hidup rasanya seperti berbicara dengan tembok bata. Namun tembok tersebut dapat diruntuhkan sedikit demi sedikit.

Bayangkan seseorang berdiri di balik tembok bata, dia terperangkap di sana tetapi dia masih terus meletakkan bata dan membangun tembok yang lebih tinggi. Dalam pikirannya, setiap batu bata adalah cara untuk membela diri. Tapi kenyataannya adalah tembok tersebut tidak membelanya, melainkan menjebaknya dalam masalah selamanya. Penolakan dari orang-orang telah membutakan orang tersebut dan memilih untuk membangun tembok bata.

Dalam buku Caring Enough to Confront yang ditulis oleh David Augsburger, menggunakan istilah “care-fronting.”

Ini adalah teknik komunikasi yang menggabungkan cinta dan perhatian dengan konfrontasi. Konfrontasi kepedulian dapat mengikis tembok bata sedikit demi sedikit. Tembok yang selama ini menjebaknya perlahan-lahan akan dihancurkan dan membebaskan orang yang terperangkap di dalamnya.

Ketika Anda bisa menyingkirkan kemarahan dan menggantinya dengan perhatian, hadapi orang yang Anda kasihi dengan kebenaran yang penuh dengan kasih sayang.

Belajarlah untuk mengatakan kebenaran dalam kasih saat menghadapi orang yang Anda cintai. Untuk membantunya keluar dari tembok bata itu, Anda tidak membutuhkan kemarahan. Anda bisa menghancurkan tembok bata itu sedikit demi sedikit dengan kasih.

 

Hak cipta oleh living free everyday, renungan ini disadur dari crosswalk.

Ikuti Kami