Tradisi Thanksgiving
Kalangan Sendiri

Tradisi Thanksgiving

Budhi Marpaung Official Writer
      4827

                                                                    2 Korintus 9:7

….sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu148[/kitab]; [kitab]wahyu4[/kitab]; [kitab]ester1[/kitab]; [kitab]ester2[/kitab]

Apa yang Anda pikirkan saat membayangkan Thanksgiving? Sebuah meja sarat dengan ayam kalkun, saus, dan pie labu? Waktu libur dari kerja atau sekolah? Keluarga yang berkumpul, datang dari jauh dan dekat? Sepak bola Amerika? Diskon barang-barang?

Banyak tradisi yang membuat Thanksgiving menjadi spesial dan mengesankan. Namun, ada baiknya kita menengok sebentar mengenai sejarah Thanksgiving. Pada tahun 1621, Gubernur Bradford menyatakan satu hari untuk mengungkapkan terima kasih untuk tanaman yang baik dan mengundang suku Indian untuk bergabung dengan pemukim setempat untuk berpesta dan bermain bersama selama tiga hari berturut-turut.

Thanksgiving kedua yang tercatat, yakni pada tahun 1623. Pada tahun tersebut, kaum pilgrim merayakannya dengan berdoa dan berpuasa. Kegiatan itu dibuat karena mereka sangat membutuhkan hujan. Sementara mereka berdoa, hujan mulai turun. Waktu berdoa berubah cepat menjadi waktu mengucap syukur.

Meskipun berbagai koloni merayakan festival panen, tetapi pada tahun 1777, 13 koloni yang ada saat itu merayakan pada waktu yang sama. Pada tahun 1789, George Washington yang adalah presiden pertama mendeklarasikan Hari Thanksgiving. Namun, hal itu tidak membuat otomatis Hari Thanksgiving menjadi perayaan tahunan.

Akhirnya pada tahun 1863 yakni pada masa kepemimpinan Abraham Lincoln, dideklarasikanlah Hari Thanksgiving. Abe berpikir mungkin dengan adanya perayaan tersebut maka itu akan membantu menyatukan bangsa yang kala itu masih terbagi-bagi. Sejak itulah, Thanksgiving   dicanangkan sebagai hari libur oleh setiap presiden.

Sekitar sebulan yang lalu, saya membaca beberapa artikel yang membuat saya berpikir tentang mengambil liburan. Mereka mengangkat seputar depresi.

Satu artikel menyatakan bahwa salah satu cara untuk memerangi depresi adalah menulis dalam sebuah buku catatan setiap pagi, lima hal yang Anda syukuri - hanya lima hal, setiap pagi. Terbukti, berlatih syukur membantu mengubah pola pikir dari sudut pandang berkecil hati menjadi positif, kehidupan yang berpengharapan.

Artikel lain menyarankan bahwa sepanjang hari, jika Anda merasa down, berhentilah sejenak dari kesibukan Anda dan berpikirlah tentang tiga hal yang Anda syukuri. Akan sangat sulit untuk terpuruk atau tertekan saat Anda merasa bersyukur. Ketika Anda fokus pada positif-hal yang Anda syukuri - itu mengusir kelesuan.

Saya seringkali merasa begitu sibuk sehingga lupa untuk bersyukur. Setelah membaca artikel-artikel tersebut, saya memutuskan merayakan Thanksgiving sehingga kita akan diingatkan untuk berterima kasih.

Tapi kemudian saya bertanya-tanya apakah kita begitu disibukkan dengan tradisi-tradisi yang kadang-kadang membuat kita lupa justru pada esensi dari Thanksgiving. Ketika saya bertanya di awal, apa yang Anda pikirkan saat membayangkan Thanksgiving, apakah ada orang di sini yang merenungkan tentang mengucap syukur?

Thanks-Giving seringkali kita anggap sebagai kata benda, sebuah nama, sebuah liburan - bukan tindakan. Apa yang akan terjadi jika kita merespon kata kerja di hari libur? Bagaimana jika kita merayakan dengan memberi berkat?

Bahkan dalam keadaan terburuk sekali pun, ada hal-hal yang bisa disyukuri. Ketika kita mengalihkan mata dari masalah dan memfokuskannya pada hal positif, itu membangkitkan roh kita dan membuat kesulitan lebih mudah untuk ditanggung. Ketika kita melangkah lebih jauh dan menyediakan telinga mendengar suara kepada orang-orang di sekitar serta menjawab kebutuhan mereka, itu akan memotivasi dan membuat hidup mereka lebih mudah-dan cerah.

Saya melihat hubungan dipulihkan ketika kata-kata penuh apresiasi disampaikan. Saya tidak tahu apakah liburan membawa persatuan antara Utara dan Selatan di masa Lincoln, tetapi bersyukur dapat membawa persatuan di antara individu, di dalam keluarga, dan kelompok-mana pun dimana saya sedang berinteraksi.

Ketika saya sendiri berpikir tentang Thanksgiving, hal pertama yang saya bayangkan adalah tentang keluarga karena itu adalah saat dimana kami bisa bereuni. Tentu saja, saya juga membayangkan semua hal yang ada pada hari Thanksgiving: Ayam kalkun, saus, pie, dan semua kemurahan hati yang tampak di hari tersebut. Pawai, Sepak bola Amerika, dan diskon toko tentu saja menambah kesenangan. Saya suka merayakan Thanksgiving.

 

Namun, bila hanya untuk memiliki kenangan indah dan menaikkan berat badan, hal-hal yang kita jalani ini akan segera menjadi masa lalu yang tidak bermakna. Sebaliknya, jika kita merayakan Thanksgiving dengan sikap syukur, itu bisa membuat perbedaan positif yang akan memberikan dampak abadi di dalam kehidupan orang lain dan diri kita sendiri. Seperti kata George Washington, Thanksgiving seharusnya adalah "hari mengucap syukur dan berdoa bagi publik, agar diperingati dengan pernyataan terima kasih dari lubuk hati yang bersyukur atas kelimpahan dan tanda-tanda kebaikan Tuhan Mahakuasa." Apa yang diperlukan untuk menjaga tradisi tersebut tetap hidup?

 

Semoga Anda dan orang yang Anda cintai diberkati karena Anda merayakan Thanks-Giving tahun ini! www1.cbn.com / Kay Camenisch


Memberi dengan Sukacita adalah Bukti Nyata bahwa Anda Sungguh Bersyukur Kepada Tuhan.

Ikuti Kami