Yeremia 48: 11
Moab hidup aman dari sejak masa mudanya, dia hidup tenang sepetri anggur di atas endapannya, tidak dituangkan dari tempayan yang satu ke tempayan yang lain, tidak pernah masuk ke dalam pembuangan; sebab itu rasanya tetap padanya, dan baunya tidak berubah.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu78[/kitab]; [kitab]Ibran12[/kitab]; [kitab]Yerem5-6[/kitab]
Moab adalah pemimpin kerajaan
yang selalu aman dari pergulatan para adikuasa di zaman millennium pertama
sebelum masehi. Namun bukan berarti bangsa itu terluput dari penghakiman Allah.
Alkitab mencatat Moab bahkan mengalami masa lalu yang kelam. Moab merupakan
keturunan Lot, keponakan Abraham (baca Kejadian 19: 30-38). Walau bersaudara dengan
Israel, namun mereka bermusuhan. Moab pernah berupaya mengutuk Israel melalui nabi
palsu Bileam (baca Bilangan 22-24). Saat gagal, mereka memakai para wanitanya untuk menggoda pria-pria Israel untuk menyembah dewa mereka (Bilangan 25).
Alkitab mencatat dosa mendasar Moab
adalah rasa aman yang berlebihan karena mengandalkan kekayaan dan terutama pada
dewa mereka, Kamos. Tetapi pada saatnya Tuhan bertindak dan menjungkirbalikkan semua
itu melalui bangsa Babel. Rasa aman yang dialami Moab diungkapkan seperti anggur
yang belum pernah diminum, menetap dengan aman di tempayan, belum pernah dituangkan
ke cangkir-cangkir minum. Namun Tuhan sudah menetapkan waktu dimana anggur itu
akan diminum oleh para musuhnya dan tempayan itu sendiri akan dipecahkan. Itulah
pembuangan yang akan dialami Moab (11-13). Kehancuran akan datang tanpa dapat dielakkan.
Kamos, dewa utama Moab akan dipermalukan karena ia akan diarak menuju pembuangan.
Moab dan Kamos digambarkan seperti bangsa Israel dan Betel. Di Betel, Israel dipimpin oleh Yerobeam yang menyembah emas (1
Raja-Raja 12: 25-33). Padahal, Yerobeam pernah menerima janji Allah untuk duduk di
atas tahta Israel. Pengkhianatan itu harus dibayar mahal. Dinastinya hanya bertahan
sampai pada anaknya. Seperti Yerobeam dipermalukan karena menyembah lembu emas, demikian Moab karena bersandar pada Kamos.
Setiap bangsa yang mendapat murka Tuhan adalah bangsa yang pernah menjalani rasa aman sampai menyimpang dari kehendak Tuhan. Hal itu dialami oleh Moab, Israel, Yehuda maupun bangsa lain. Siapa pun yang menolak menyembah Dia, sebaliknya berpaling pada ilah lain akan mendapat kebinasaan. Mereka akan dipermalukan karena ilah yang disembah tersebut tidak mampu menyelamatkan mereka. Jadi, apakah anda juga memiliki ilah lain yang Anda andalkan? Jangan merasa aman! Periksalah diri Anda dan berpalinglah kepada Tuhan!
Kadang-kadang Tuhan perlu mendisiplinkan kita dengan memusnahkan semua
yang kita punya