Filipi 2: 9-10
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang di atas bumi dan yang ada di bawah bumi.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu64[/kitab]; [kitab]Marku14[/kitab]; [kitab]Hosea8-10[/kitab]
Ketika Nelson Mandela dijebloskan ke penjara, petugas penjara menyuruh Mandela memakai celana pendek untuk mempermalukan dirinya. Kala itu Mandela memang kelihatan seperti anak kecil. Ia juga diperlakukan sangat buruk untuk merendahkan martabatnya. Selama di penjara, Mandela diperbudak dan diperlakukan buruk tetapi semua itu tidak membuatnya tertekan, depresi dan bahkan dendam. Sebaliknya, ia menjalani segala rasa malu itu tanpa keluhan, sukacita tetap mengalir dalam dirinya.
Ketika keluar dari penjara, Mandela justru tidak menjadi orang rendah setelah diperlakukan rendah selama di penjara. Dia bahkan pada akhirnya dipilih sebagai orang kulit hitam pertama yang menjadi presiden Afrika Selatan. Ia dikenang sebagai pahlawan pembebas yang berjuang meruntuhkan sistem apartheid yang mengekang kehidupan masyarakat selama puluhan tahun.
Kisah Nelson Mandela hampir mirip dengan perjalanan hidup Yesus. Dia rela meninggalkan tahta dan merendahkan diri-Nya sampai dipermalukan di kayu salib. Ia rela direndahkan sampai titik terendah yang belum pernah dialami umat manusia. Namun dengan itu Ia ditinggikan sedemikian rupa oleh Allah dan kematian-Nya membebaskan kita.
Menghambakan diri menjadi pilihan. Menghambakan diri adalah sikap hati yang rela direndahkan dan menerima keadaan tersebut dengan sukacita dan tetap berkarya dalam hidup. Tidak mudah karena untuk mau menghambakan diri kita harus rela meletakkan gengsi, kekuasaan, keangkuhan, dan kesombongan diri. Tetapi inilah sikap yang harus kita miliki, sikap teladan dari Yesus. Namun percayalah, memilih menjadi hamba akan membawa kita menuju puncak keberhasilan, level kehidupan yang lebih tinggi.
Yesus ditinggikan di lagit dan di bumi karena Ia sudah terlebih dulu merendahkan diri menjadi seorang hamba