Demikian
juga segala persembahan persempuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di
tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik Tuhan; itulah persembahan
kudus bagi Tuhan.
Kisah mengenai dedikasi yang tinggi, terjadi di, China. Seorang anak yang baru duduk di
kelas 2 bangku Sekolah Dasar berhasil menyelamatkan dua nyawa dari reruntuhan
bangunan yang diakibatkan gempa bumi ketika itu. Namanya Lin Hao. Ia seorang
ketua kelas dari 30 siswa. Ketika gempa bumi terjadi, seluruh bangunan sekolah
runtuh menimpa Lin Hao beserta teman-temannya. Saat semua orang berusaha untuk
menyelamatkan diri masing-masing, Lin Hao justru menyelamatkan kedua nyawa temannya.
Dengan penuh keberanian, ia mempertaruhkan nyawanya. Bocah itu berusaha keras
mengeluarkan kedua temannya yang ketika itu tersangkut di antara puing-puing
bangunan yang runtuh. Dan ketika ditanya mengapa dia mau mempertaruhkan
nyawanya untuk kedua orang temannya itu, dengan gamblang Lin Hao menjawab,
"Aku adalah ketua kelas dan sudah seharusnya aku bertanggung jawab atas teman-temanku."
Jawaban dari Lin Hao inilah yang membuat kisah ini menjadi menarik. Jika
jawaban itu tidak keluar dari mulut seorang bocah, yang umurnya lebih kurang 7
tahun itu, mungkin akan menjadi suatu hal yang biasa. Anak sekecil itu memiliki
dedikasi atau pengabdian diri yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya. Sungguh luar biasa bukan? Apakah kita sudah melakukan hal yang sama
seperti yang dilakukan oleh Lin Hao?
Dedikasi yang tinggi mutlak diperlukan bagi setiap orang yang memanggul sebuah
tugas yang telah diamanatkan kepadanya. Dengan dedikasi yang tinggi inilah
seseorang akan memperoleh semangat yang besar untuk menjalankan tugasnya itu,
seperti yang telah dilakukan oleh Lin Hao. Saat menyelamatkan nyawa kedua
temannya ketika itu, Lin Hao sedang menjalankan tugasnya sebagai ketua kelas.
Karena dedikasinya tinggi terhadap tugas yang diembannya itu, membuat Lin Hao sama sekali tidak memedulikan keterbatasan fisiknya.
Di dunia ini, tugas kita tidak hanya menjalankan profesi
yang sesuai dengan keahlian. Menjadi seorang kepala keluarga, ibu rumah tangga,
dan anak, ini pun merupakan tugas yang harus dilakukan dengan dedikasi tinggi.
Terlebih dari semua tugas itu, ada satu tugas khusus dan mulia yang diberikan
langsung oleh Tuhan kepada setiap kita yang percaya, yaitu memberitakan Kabar
Baik. Jadi, laksanakanlah tugas yang dimandatkan dengan penuh pengabdian, tanpa
mengedepankan imbalan. Dengan demikian, nantinya imbalan yang kita peroleh
tidak dibatasi oleh lembaran kertas yang bernama "uang", karena Tuhan
yang adil dan setia akan memberikan sesuatu yang lebih daripada itu kepada kita yang juga setia kepada tanggung jawab kita.
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more