Bermegah dalam Kesengsaraan
Kalangan Sendiri

Bermegah dalam Kesengsaraan

Theresia Karo Karo Official Writer
      11004
Show English Version

Roma 5:3

Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu4[/kitab]; [kitab]matiu4[/kitab]; [kitab]iitaw20-21[/kitab]

Percakapan seorang pemuda Kristiani dan seorang jemaat yang bijaksana, tengah berlangsung di sebuah gereja.

Pemuda            : “Bersediakah anda mendoakan saya? Supaya saya lebih sabar.”

Jemaat              : “Ya, saya bersedia.”

(Lalu mereka pun berlutut bersama dan mulai berdoa)

Jemaat              : “Tuhan kirimkanlah kesulitan kepada anak muda ini di pagi hari;   kirimkan padanya kesulitan di siang hari; kirimkan padanya….”.

(Belum menyelesaikan doanya, pemuda tersebut langsung memotong doa tersebut)

Pemuda            : “Bukan, bukan kesulitan! Saya meminta kesabaran,”.

Jemaat              :  “Saya tahu, tetapi melalui kesulitanlah kita belajar untuk bersabar.”

Dalam Roma 5:1-5, ketekunan dapat berarti kemampuan untuk tetap tegar di dalam tekanan kesulitan tanpa menyerah. Ketika Rasul Paulus mengajar jemaat di Roma, ia menyampaikan bahwa “kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan” (Roma 5:3).

Paulus berbicara berdasarkan pengalamannya, bagaimana penderitaannya saat dipukul, dicambuk, dirajam, karam kapal, dan penganiayaan. Tetapi, Paulus tetap teguh dalam imannya dan tidak mundur dari tanggung-jawabnya untuk mengabarkan Injil.

Bila saat ini ujian berat yang sedang menghampiri kehidupan, tetap muliakanlah Allah. Dia adalah pemegang kendali yang penuh hikmat atas kehidupan manusia. Menyenangkan atau menyakitkan semua dirancang untuk membangun karakter agar semakin serupa dengan Kristus.

Pribadi yang senantiasa menantikan Tuhan, tidak akan dihancurkan oleh beban kesulitan.

Ikuti Kami