Suatu Malam di Betlehem
Kalangan Sendiri

Suatu Malam di Betlehem

Lori Official Writer
      6109

Yoel 2: 21

Jangan takut hai tanah, bersorak-soraklah dan bersukacitalah, sebab juga Tuhan telah melakukan perkara yang besar!

 

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu27[/kitab]; [kitab]Lukas3[/kitab]; [kitab]0Ayub34-35[/kitab]

Di malam Natal yang pertama kalinya, tidak ada lampu berwarna cerah di rumah siapapun. Tidak ada stoking tergantung secara teratur atau tanduk rusa yang menari-nari di kepala anak-anak. Suasana itu terjadi di suatu malam di Betlehem. Sensus penduduk yang diperintahkan oleh Kaisar kepada setiap warga saat itu telah mengubah sejarah Betlehem.

Seluruh warga Israel hidup pada masa sejarah yang sangat menakutkan. Mereka hidup di bawah tiran Raja Herodes yang gemar mengeksekusi siapapun yang diiginkannya. Sementara, orang Yahudi tinggal di wilayah tersebut. Bangsa Romawi telah menguasai negara mereka, sehingga mereka tak lagi bebas hidup dan melakukan apa yang mereka mau. Mereka terus menerus bertanya apakah bangsa Roma akan pergi dan kekerasan di bangsanya akan berhenti? Apakah dunia mereka akan berubah? Lalu tiba-tiba malaikat Tuhan menampakkan diri kepada gembala dan meyakinkan mereka agar tidak takut: Jangan takut!

Banyak kondisi dan situasi yang membuat manusia takut akhir-akhir ini. Kita sering mendengar tentang tragedi mengerikan di dunia. Kejadian-kejadian itu berkamuflase menjadi perasaan-perasaan takut dalam hidup kita. Adapula ketakutan pribadi, baik tentang kesehatan, keluarga, pekerjaan, jodoh, dan masa depan. Banyak hal tentang hidup yang melintas dibenak kita. Namun, suatu malam di Betlehem itu telah mengubah segalanya. Natal hadir sebagai pesan suka cita bahwa kehidupan kita telah dijamin oleh Anak Domba Allah, yaitu Yesus Kristus. Pesan Natal yang pertama hingga saat ini tetap sama, yaitu agar kita tidak takut. Sebab Yesus telah lahir sebagai pembawa suka cita besar bagi dunia.


Natal telah mengapuskan segala rasa takut dan menggantinya dengan suka cita.

Ikuti Kami