Rumah Doa
Kalangan Sendiri

Rumah Doa

daniel.tanamal Official Writer
      5240
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]-->

Ratapan 3:55

"Ya TUHAN, aku memanggil nama-Mu dari dasar lobang yang dalam.”

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 3 ; Wahyu 8-9 ; Ezra 7-8

Berlutut di hadapan Tuhan, tidaklah hanya berbicara tentang sikap doa, tetapi juga sikap hati di mana kita mencari Tuhan. Doa adalah hal yang dapat dilakukan oleh siapa pun juga, dan mengandung kuasa yang besar. Dr. Charles Stanley dalam bukunya “Landmines in The Path of The Believer” (Ranjau yang tersembunyi di balik jalan orang percaya) menyatakan, “Kita berdiri makin tinggi dan kuat di atas lutut kita.”

Buku ini menceritakan tentang keadaan di mana dia mengalami saat-saat yang begitu gelap dan putus asa, dia terbangun di tengah malam dan duduk di sisi tempat tidurnya dan berdoa. Ia menyerahkan seluruh persoalannya kepada Tuhan, dan kemudian meminta Tuhan menolong dia untuk dapat tidur kembali. Pada saat ia terombang-ambing dan putus asa, dia belajar satu hal yang sangat penting yaitu, “Jika saya tetap fokus pada Tuhan, saya akan memperoleh pertolongan, kekuatan, dan kemampuan untuk melewatinya, sekalipun dunia di sekeliling saya nampaknya akan runtuh.”

Doa akan menolong kita fokus pada Tuhan. Malas berdoa membuat kita terfokus pada keadaan kita. Seperti yang Yesus nyatakan, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan. Roh memang penurut tetapi daging lemah.” Kekuatan kita terletak di dalam doa, tetapi banyak kali kita mengabaikan doa. Kita memiliki banyak waktu untuk mendengar khotbah-khotbah, seminar-seminar, bahkan kesaksian-kesaksian tentang pentingnya doa. Namun kita tidak memiliki waktu untuk dapat berdoa. Bila kita menabung waktu dalam doa, maka kita sedang menanamkan kuasa yang besar dalam hidup ini.

Sesungguhnya yang menjadi persoalan bagi orang percaya bukanlah karena kekurangan pengetahuan tentang doa, tetapi karena sikap malas berdoa. Bagaimana kita dapat membuang sikap malas berdoa? Dengan mengakui di hadapan Tuhan akan kemalasan kita dan meminta kepada Tuhan agar memberikan hati dan jiwa yang haus kepada Tuhan. Kita harus menyadari dalam diri kita, tidak ada satu pun yang baik dan mencari Tuhan (Rm 3:11).

Sehingga inilah hukum yang berlaku dalam diri kita, “Jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.” (Rm 7:21). Bukankah kita menyetujui kebenaran ini. Bukankah kita merasakan betapa sulitnya untuk berdoa sekalipun keinginan untuk berdoa selalu ada? Jadi, mintalah kepada Tuhan agar cinta untuk rumah dan hadiratNya menghanguskan kita. Pahamilah prinsip kebenaran tentang “RumahKu adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” Yesus memberikan pernyataan ini ketika Dia sedang menunggang-balikkan segala kesibukan yang ada di rumah Tuhan. Kesibukan dalam kehidupan telah membuat kita mengabaikan doa. Kita kehilangan poin penting dari kehidupan kekristenan, dan menempatkannya pada urutan ke sekian. Sadarilah bahwa doa menjadi basis utama dari segala berkat-berkat Tuhan yang telah disediakanNya.




<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> Berdoa Doa Rumah Doa Tuhan Kehendak

Related Articles

Ikuti Kami