Apa Salibmu?
Kalangan Sendiri

Apa Salibmu?

daniel.tanamal Official Writer
      5526
Show English Version <!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]-->

<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]-->

<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <!--[endif]-->

Matius 16:24

Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 147; Wahyu 3; Ezra 5-6

James Agee, seorang penulis Amerika yang terkenal, menceritakan bagaimana ia suatu kali bercakap-cakap dengan seorang wanita tua yang miskin di tengah-tengah daerah Appalachia selama masa Depresi Besar di Amerika Serikat. Wanita tua tersebut tinggal dalam sebuah gubuk kecil dengan lantai tanah, tidak ada pemanas, dan tidak ada saluran air di dalam rumahnya. Lalu Agee bertanya kepada wanita miskin tersebut, “Apa yang akan Anda lakukan jika seseorang datang dan memberi Anda uang untuk menolong Anda?” Wanita tua itu berpikir sesaat dan kemudian menjawab, “Saya rasa saya akan memberikannya kepada orang miskin.”

Salib adalah lambang penderitaan, terutama penderitaan yang kita alami sebagai pengikut Kristus. Bentuk salib tersebut berbeda-beda bagi setiap orang. Ada orang yang salibnya di bidang ekonomi, rumah tangga, pelayanan, penyakit dan masalah-masalah lainnya. Dan, banyak orang Kristen yang mengeluh karena salib yang mereka pikul.

Mereka mengeluh karena mereka mengira bahwa salib tersebut terlalu berat bagi mereka dan merasa bahwa mereka adalah “orang paling menderita di dunia”. Padahal jika dibandingkan dengan salib orang lain, salib mereka tersebut justru yang lebih ringan. Artinya, dalam menghadapi persoalan hidup, banyak orang Kristen yang merasa bahwa persoalan hidup mereka sudah sangat berat, lebih berat dari persoalan semua orang yang ada di dunia ini. Padahal sebenarnya tidak demikian.

Jika mereka melihat kehidupan orang lain, tidak hanya terfokus pada masalah yang mereka hadapi, maka mereka akan sadar bahwa sesungguhnya masih banyak orang lain yang mempunyai masalah yang lebih berat dari masalah mereka. Dan mereka akan bisa lebih peduli dengan masalah orang lain serta dapat mensyukuri hidup mereka.

Sebagai pengikut Kristus, sudah seharusnya kita tidak banyak mengeluh dalam memikul salib kita. Hendaknya setiap kita memikul salib kita masing-masing dengan setia, sebagaimana Kristus memikul SalibNya dengan setia, demi pengampunan dosa-dosa kita. Percayalah, Bapa sorgawi kita setia, Ia akan selalu menyertai kita anak-anakNya dan memberi kita kekuatan dalam memikul salib kita.

 




<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>

Ikuti Kami