1 Samuel 3:10
Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab : “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.”
Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Amsal6[/kitab]; [kitab]Yohan16[/kitab]; [kitab]Itawa25-26[/kitab]
Pada masa Samuel masih muda, firman Tuhan sudah jarang dan penglihatan-penglihatanpun tidak sering. Wajar jika Samuel mengira yang memanggilnya adalah imam Eli, yang memeliharanya selama ini dan bukannya Tuhan. Perlu empat kali Samuel dipanggil hingga akhirnya dia tahu setelah diarahkan Eli.
Samuel mulai membuka hati dan mendengarkan apa yang difirmankan Tuhan kepadanya. Tuhan pertama kali bicara padanya mengenai nasib keluarga Eli. Sejak saat itu, Tuhan menyertai dia dan membuat segalanya berhasil, bahkan di ayat 20 dikatakan bahwa seluruh Israel tahu Samuel telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan.
Kita coba bayangkan jika dia tidak percaya Tuhan, meski dia tinggal di rumah Allah, dia tidak akan percaya pada perkataan Eli, tidak mendengar apa yang Tuhan firmankan, dan tidak akan dipercayakan jabatan sebagai nabi. Salah satu kemungkinan ini bisa terjadi.
Mari kita tarik kisah ini di dalam kehidupan kita. Kita seringkali seperti Samuel yang belum mengerti kehendak Tuhan, belum tahu bahwa Tuhan ingin bicara pada kita. Ada banyak saat kita kurang peka dan menyia-nyiakan kesempatan untuk dipakai Tuhan.
Tapi kita bisa dipakai Tuhan secara luar biasa, di luar akal sehat, di luar segala logika yang ada jika dan hanya jika kita mau mendengarkan suara-Nya dan percaya penuh pada-Nya. Kita dapat jadi berkat bagi orang lain dan hidup pun tidaklah kesia-siaan semata.
Dengarlah suara Tuhan dan jadilah percaya. Jangan berhenti sampai di situ. Berkembanglah terus, rasa percaya yang kita punyai akan membawa kita pada karya besar Tuhan secara nyata.