Stop Mengeluh
Kalangan Sendiri

Stop Mengeluh

Budhi Marpaung Official Writer
      8826
Show English Version

Filipi 4:4

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan

Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 24; Filipi 1; I Raja-raja 11-12

Dalam sebuah khotbahnya pada Juli 2006, Pdt. Will Bowen dari Gereja One Community Spiritual Center, Kansas, Amerika Serikat, menyerukan gerakan berhenti mengeluh. Ia lantas membagikan gelang karet berwarna ungu kepada setiap anggota jemaatnya. Aturan mainnya sederhana, gelang itu harus dipakai terus menerus selama 21 hari di salah satu pergelangan tangan. Dan selama itu, mereka tidak boleh mengeluh. Jika hal tersebut dilanggar, maka gelang itu harus dipindahkan ke pergelangan tangan yang lain dan jumlah hari dihitung kembali dari awal.

Kini, gelang karet itu telah tersebar di berbagai negara yang ada di dunia. Salah satu faktor utama gelang karet itu begitu terkenal karena banyak orang yang telah merasakan perubahan positif karena menjalankan program berhenti mengeluh ini, khususnya dalam berelasi dan bekerja sama dengan orang lain.

Rupanya manusia memang cenderung lebih mudah mengeluh atau bersungut-sungut daripada bersyukur; lebih mudah melihat hal-hal yang kurang daripada hal-hal baik dalam hidupnya. Seperti sikap umat Israel. Kasih dan pemeliharaan Tuhan kepada mereka selama berada di padang gurun begitu jelas-mulai dari mengirimkan tiang awan dan tiang api untuk menuntun mereka, sampai mengirimkan burung puyuh dan manna untuk makanan mereka – tetapi tetap saja mereka suka mengeluh.

Sikap suka mengeluh ini tidak ada gunanya. Dan Tuhan juga tidak senang. Karenanya harus dilawan; jangan dituruti, apalagi dijadikan kebiasaan. Caranya, fokuskan pikiran pada hal-hal yang baik dalam hidup ini, dan berusahalah untuk selalu berkata positif - AYA   

Mengeluh dan bersyukur itu soal pilihan. Jika kedua hal ini dihadapkan kepada Anda maka jangan ragu : pilihlah untuk selalu bersyukur !

Ikuti Kami