Tak Mungkin Dilupakan
Kalangan Sendiri

Tak Mungkin Dilupakan

Puji Astuti Official Writer
      11107
Show English Version

Yesaya 49: 15-16
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu10[/kitab];[kitab]Matiu10[/kitab]; [kitab]IITaw22[/kitab]

Seorang jemaat pernah mendatangi Joel Osteen dan menceritakan kondisi kehidupannya yang berat, "Joel, aku telah berdoa untuk suatu kondisi selama bertahun-tahun, tetapi aku tidak melihat apapun terjadi."

Orang ini merasa dilupakan oleh Tuhan. Seakan sorga diam walau ia berseru selama bertahun-tahun memohon pertolongan. Apakah Anda pernah mengalami kondisi serupa dengan orang ini?

Mungkin ini tentang impian yang tidak juga terwujud, atau pasangan yang belum juga bertobat, bahkan mungkin penyakit yang tidak kunjung sembuh. Ada satu hal yang perlu kita ingat, Tuhan tidak pernah melupakan kita. Bahkan Tuhan tidak bisa melupakan kita. Seperti yang dituliskan Nabi Yesaya, sekalipun manusia bisa melupakan darah daging yang ia lahirkan sendiri, tetapi Tuhan tidak bisa melupakan kita, manusia yang dibentuk-Nya dengan tangannya sendiri.

Tuhan melukiskan kita di telapak tangan-Nya, bahkan dalam Roma 8:34 versi NKJV dituliskan bahwa Yesus saat ini terus berdoa syafaat bagi kita. Jika ada perkataan yang mengatakan bahwa Tuhan telah meninggalkan kita sendiri dalam penderitaan, maka itu adalah perkataan si jahat.

Alkitab mencatat kisah-kisah tokoh yang mengalami hal serupa ini. Yusuf, ia dijual oleh saudara-saudaranya sendiri, diperkirakan selama 13 tahun ia menderita, namun ia tetap percaya kepada Tuhan dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Yabes, dia dianggap hina oleh kaumnya, namun doanya pada akhirnya membuahkan hasil. Ayub, semua anaknya tewas, hartanya dirampok, istrinya menghina kepercayaannya pada Tuhan, bahkan sahabat-sahabatnya menghakiminya. Namun pada akhirnya, Tuhan membela Ayub.

Percayalah saudaraku, pertolongan Tuhan itu pasti akan terjadi, cepat atau lambat, Dia akan menolong kita dengan cara-Nya dan waktu-Nya yang indah, asalkan kita tidak menjadi lelah dan terus berharap kepada Tuhan.

Kita bukanlah orang yang dilupakan Tuhan, karena Tuhan telah melukis wajah setiap kita di telapak tangan-Nya.

Baca juga artikel lainnya :

 

It's Your Time: Aktifkan Iman Anda

Inovasi Vatikan Terbaru, Aplikasi Mobile MISSIO App

Sudah Siap Menjadi Seorang Ayah? Ini Tipsnya

Merry Riana : Jelilah Dalam Melihat Kesempatan

Ikuti Kami