Kekacauan Harga
Kalangan Sendiri

Kekacauan Harga

Lestari99 Official Writer
      4601
Filipi 3:7-8
Tetapi apa yang dahulu merupakah keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.

Bacaan Alkitab setahun: Amsal 21; Efesus 4; Pengkhotbah 8-9

Ada sebuah kisah tentang orang-orang iseng yang masuk ke toko alat-alat bangunan. Anehnya, mereka tidak mencuri apapun. Tetapi apa yang mereka lakukan menyebabkan kekacauan besar di toko itu. Mereka mengganti harga yang sudah ditempel. Pemilik toko tidak menyadarinya sampai ada pembeli pertama yang datang ke kasir untuk membeli sebuah palu dan harganya menjadi Rp 1,8 juta. Tentu saja pembeli itu terkejut dan bertanya, “Memangnya palu ini dibuat dari apa sih?” desaknya. “Platinum?” Setelah diselidiki lebih lanjut, pegawai toko menemukan TV berlayar lebar di bagian elektronik diberi harga Rp 140 ribu. Barang-barangnya tetap sama, ada di rak yang sama seperti malam sebelumnya, namun harga yang sebenarnya telah kacau balau.

Kita cenderung melakukan hal ini dalam hidup kita. Lebih sering kita menetapkan harga yang salah pada siapa diri kita dan apa yang kita miliki. Namun Rasul Paulus mengajarkan kepada setiap kita untuk menetapkan harga yang benar. Jika ada Paulus di meja kasir, maka semua harga akan ditempelkan berdasarkan pengalaman, prestasi dan barang berharga miliknya. Paulus kemudian memegang pena berwarna merah. Dan semua yang dahulu amat berharga baginya, mulia, amat sangat penting bagi Paulus, telah diturunkan harganya menjadi nol. Bahkan ia memasukkan semua itu ke dalam kotak untuk dibawa ke tempat pembuangan sampah di belakang toko.

Lalu bagaimana dengan pengenalan akan Yesus – nama yang dahulu ia benci dan tidak ia hargai sama sekali? Ia bahkan tak dapat menetapkan harga untuk kehormatan yang dianugerahkan baginya untuk mengenal Kristus. Maka ia tuliskan “Tak Ternilai”. Sebab tidak ada cara yang dapat melukiskan betapa berharganya Yesus bagi Paulus. Meluruskan nilai-nilai kita adalah hal penting yang amat kritis dalam hidup ini. Khususnya amat strategis bagi seseorang yang mencari pengalaman dengan Yesus.

Jika kita memberi nilai tinggi pada apa yang kelihatan bagus dan membuat kita senang, maka hati kita akan merindukan apa yang bersifat sementara dan menggoda saja. Namun jika kita menatap Yesus dalam-dalam untuk waktu yang lama, membaca semua label yang menggambarkan harga-Nya yang tak tertandingi, maka hati kita akan dimiliki Yesus. Setiap saat, setiap waktu.

Mungkin Anda tak pernah terpikir untuk membedakan antara apa yang paling berharga bagi Anda dan berapa harga Kristus bagi Anda. Untuk mengenal Kristus sepenuhnya, Anda perlu berlatih. Latihan iman ini lebih dari sekedar percaya pada fakta bahwa Yesuslah yang terpenting. Karena kebanyakan dari kita mengakui hal ini sepanjang hidup kita, namun tetap hidup seolah-olah dengan Yesus yang berada di urutan ke-8 atau ke-9 dari daftar penting di dalam hidup kita. Hanya ketika Anda mengerti mengapa tidak ada yang seperti Dia dan tidak ada yang setara dengan Dia, barulah Anda dapat mempercayai bahwa tak ada yang dapat  menandingi betapa berharganya kehadiran Yesus dalam hidup Anda.

Sebelum Anda mengalami pengalaman pribadi bersama-Nya, Anda tidak akan pernah menyadari betapa berharganya kehadiran Yesus dalam hidup Anda.

Ikuti Kami