Menjadi Rendah Hati
Kalangan Sendiri

Menjadi Rendah Hati

Puji Astuti Official Writer
      4826

Matius 23:12

Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 8; Yohanes 18; 1 Raja-Raja 1-2

Kerendahan hati adalah sebuah pilihan yang harus kita buat. Apa yang kita capai adalah hasil keputusan-keputusan yang kita buat. Yesus tahu benar tentang hal ini. Kerendahan hati bukanlah sesuatu yang terjadi dengan otomatis. Kerendahan hati adalah sebuah proses, dan hal itu terbentuk oleh keputusan yang kita buat hari demi hari.

John Stott, dia adalah seorang penulis Inggris sekaligus guru yang namanya telah dikenal dunia karena tulisan-tulisannya, serta termasuk 100 orang paling berpengaruh di dunia versi majalah Time. Namun seorang asistennya, John Yates mengisahkan bagaimana awal ia bekerja dan melihat kerendahan hati yang luar biasa pada diri Stott. Yates saat itu ditugasi Stott untuk mengedit dan mengkritik naskah tulisannya sebanyak 10 halaman. Ia dengan takut dan sedikit gugup mengerjakan hal itu dengan cermat, dan menandai naskah tersebut dengan banyak kritikan.

Yates melaporkan bahwa esok harinya, tulisan itu telah diperbaiki Stott dengan menggunakan saran darinya. Bayangkan seorang penulis senior yang telah berusia 75 tahun mau menerima nasihat dari seseorang yang baru lulus perguruan tinggi pada hari kerja pertamanya. Saya percaya sikap rendah hati Stott itu tidak muncul dengan sendirinya, namun terbentuk selama bertahun-tahun saat ia memutuskan untuk merendahkan hatinya dan mau menerima masukan dari siapapun. Hal itulah yang membuatnya berhasil meniti karirnya dan membuat namanya ternama.

Ingatlah bahwa promosi asalnya dari Tuhan. Kita ditinggikan bukan saat kita menerima puji-pujian dari orang lain, namun saat kita merendahkan hati dan mengijinkan Tuhan ditinggikan melalui kehidupan kita.

Kerendahan hati itu sebuah proses yang terbentuk oleh keputusan yang kita buat setiap hari.

Ikuti Kami