Ketaatan Empat Orang Kusta
Kalangan Sendiri

Ketaatan Empat Orang Kusta

Puji Astuti Official Writer
      11621

2 Raja-raja 7:3-4

Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati? Jika kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan, kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga. Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita akan mati.”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 82; Roma 10; Ulangan 11-12

Pada saat itu dikisahkan bagaimana Samaria mengalami kelaparan yang hebat selama 7 tahun, penderitaan mereka tidak berhenti disitu karena mereka sedang dalam peperangan melawan orang Aram yang telah mengepung kota Samaria tersebut.

Dimasa kelaparan itu, ada 4 orang kusta yang tinggal di luar pintu gerbang kota, sebagaimana seharusnya di jaman itu orang kusta hidup terasing. Namun nasib mereka tidak jauh beda dengan yang ada di dalam kota Samaria, mereka kelaparan, lemah dan masih harus menahan rasa sakit karena kusta yang mereka derita. Hingga satu titik, salah satu dari mereka tidak tahan lagi. Mereka memutuskan, jika mereka harus mati oleh tentara Aram itu tidak apa-apa, yang terpenting mereka mencoba mencari makan sehingga tidak mati karena kelaparan.

Semakin jauh berjalan, hati mereka semakin mantab. Kaki mereka mungkin sakit, dan ada ketakutan terselib di hati mereka, namun mereka menetapkan hati untuk menuju perkemahan tentara Aram tersebut. Mereka mempertaruhkan segalanya, termasuk hidup mereka. Mereka taat dengan suara hati mereka, namun hal kecil itu adalah sebuah alasan yang Tuhan cari untuk melakukan sesuatu bagi bangsa Samaria itu.

Tuhan bisa saja memakai empat orang bangsawan, atau lima orang tua-tua kota atau raja Samaria, tetapi Ia tidak melakukannya. Kenapa? Karena tidak ada satupun dari mereka yang peka akan suara-Nya yang berbisik halus dalam hati mereka. Tuhan memakai suara kaki empat orang kusta yang tertatih-tatih itu menjadi bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar yang terdengar keras menuju perkemahan tentara Aram. Akibatnya, tentara Aram yang besar itu lari tunggang langgang dan meninggalkan perkemahan itu begitu saja.

Dari kisah empat orang kusta ini, mari kita belajar bahwa Tuhan sanggup memakai orang yang lemah, yang tidak dianggap dan tidak diperhitungkan untuk melakukan sesuatu yang besar dengan cara yang sederhana: KETAATAN. Keempat orang kusta itu tidak pernah tahu kuasa ketakutan yang mereka lepaskan kearah perkemahan musuh. Namun langkah-langkah ketaatan mereka membawa mereka menuju pada tujuan Tuhan yang besar.

Apa keadaan Anda hari ini? Apakah lebih buruk dari kondisi empat penderita kusta tadi? Kalaupun ya, bangkitlah dan dengarkan suara Tuhan di hati Anda. Langkah ketaatan Anda pada rencana-Nya akan menggerakkan kuasa Tuhan yang besar yang akan membawa Anda pada penggenapan rencana Allah yang belum pernah Anda bayangkan sebelumnya. (Puji Astuti/Jawaban.com)

Seburuk apapun kondisi Anda, jika Anda berjalan dalam ketaatan, maka Anda akan melihat Tuhan bekerja dalam hidup Anda.

Ikuti Kami