Benteng Kehidupan
Kalangan Sendiri

Benteng Kehidupan

Puji Astuti Official Writer
      5342

Amsal 18:10

Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 10; Wahyu 16; Nehemia 10-11

Pada jaman dahulu, sebuah kota akan dilindungi oleh tembok yang tinggi yang disebut “benteng” untuk menjaga penduduknya dari serangan dari luar. Rasa aman adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehiduan ini. Sekalipun saat ini tidak lagi ada yang membangun benteng secara fisik sebagai perlindungan, namun banyak orang membuat bentengnya sendiri yang membuat mereka merasa aman. Benteng itu bisa berupa pekerjaan, status sosial, kekayaan  atau orang lain.

Namun sayangnya, semua benteng yang dibangun manusia itu tidak dapat memberikan rasa aman yang kekal. Raja Daud, seorang raja yang telah mengalahkan raksasa Goliat dan memiliki sepasukan pahlawan-pahlawan Israel menyadari bahwa semua kekuatan, kekayaan dan juga orang-orang gagah berani yang ada di sekelilingnya tidak bisa memberikan rasa aman yang sejati itu kepadanya. Untuk itu ia berseru kepada Tuhan, “Pada-Mu, TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah melepaskan aku! Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku!” (Mazmur 31:1-2).

Jangan tertipu oleh rasa aman palsu yang ditawarkan oleh dunia ini. Semua rasa aman palsu itu akan mengarahkan Anda kepada kemalasan, kesombongan, dan kehancuran. Namun rasa aman yang ada di dalam Tuhan akan membawa Anda kepada kekudusan dan kehidupan yang maksimal.

Mari kita belajar untuk mulai melepaskan rasa aman yang palsu dalam hidup kita, dan menaruh rasa aman kita pada batu karang yang teguh, Yesus Kristus, satu-satunya pribadi yang dapat memberikan rasa aman yang sejati.

Jangan tertipu, dunia tidak bisa memberikan rasa aman yang sejati! Hanya Yesus yang mampu memberikannya.

Ikuti Kami